Sifat kerja policresulen antaralain; mengontrol perdarahan dengan cara menyempitkan pembuluh darah melalui kontraksi otot-otot pembuluh darah.
Tapi Policresulen itu menyebabkan kematian jaringan, menggumpalkan jaringan mati atau rusak, lalu membuatnya menjadi terkelupas.
Policresulen pun merangsang aliran darah jaringan yang membantu regenerasi dan pembentukan sel-sel baru. Juga memiliki efek antimikroba untuk melawan infeksi.
BACA JUGA: Hati-hati Moms, 6 Makanan Ini Ternyata Bisa Menyebabkan Diare
Masih menurut Theo, sayangnya Policresulen, salah satu merek dagangnya adalah Albothyl, bersifat sangat asam. Bayangkan pH-nya 0,6.
Karenanya dapat menyebabkan cidera kimiawi pada kulit dalam (mukosa) mulut kita berupa erosi, peradangan, luka (ulserasi), dan pengelupasan bila salah digunakan.
“Malah, pada sariawan, jika terkena policresulen, kondisinya bisa menjadi lebih lebar dan parah.” Tegas Theo.
Menurut publikasi ilmiah dari drg. Indriasti Indah Wardhany, Sp.PM, Dr. drg. Yuniardini SW, MScDent, dan drg. Anandina Irmagita, Sp.PM. Ketiganya pengajar di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia;
Initnya penggunaan Policresulen bisa mengakibatkan kerusakan mukosa mulut. Kerusakannya sejauh apa tidak dapat diprediksi, dan dapat memengaruhi mukosa sehat, selain mukosa luka.
Karenanya dalam jurnal ilmiah tersebut yang diterbitkan di Journal of International Dental and Medical Research, ISSN 1309-100X ditulis, mengenai pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat awam dalam penggunaan Policresulen pada manusia secara tepat.
Profesional kesehatan pun, terutama dokter gigi seharusnya hati-hati dalam menentukan kadar aman tepat dalam penggunaan obat ini.
BACA JUGA: FBI Sebut 2 Merek Hape Terkenal Buatan Tiongkok Ini Tidak Layak Digunakan
Masih Banyak yang Keliru, Begini Cara Tepat Melakukan Toilet Training pada Anak
Source | : | https://www.jidmr.com |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR