Sebelum memutuskan untuk menikah, tentu perlu mengenali sifat dari calon mertua itu sendiri.
"Daripada kita mikir-mikir mertua saya baik atau tidak baik, jauh lebih baik kita menggali sejak sebelum pernikahan seperti apa sih beliau berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya," tutur Anna.
Ketika sudah mengenal lebih dalam dengan sang calon mertua, beberapa pasangan bisa memutuskan apakah cocok dengan sikap dari calon mertua tersebut.
Bila ada sikap yang kurang disukai, tak ada salahnya untuk tidak melanjutkan hubungan tersebut ke arah yang serius seperti menikah.
"Sudah belajar berinteraksi dengan beliau, sudah belajar ngobrol sama beliau sebelum menikah, boleh lo itu dijadikan pertimbangan apakah memang akan menikah atau tidak," ujarnya.
Namun, ketika Moms memiliki mertua yang selalu memicu konflik, tentu harus banyak berpikir bahwa mertua selalu memiliki sikap yang baik meski cara menyampaikannya yang salah.
"Jadi, kalo misalnya memang sudah terikat dalam pernikahan ya udah tidak usah pikir-pikir lagi anggap aja mertua baik," pungkas Anna.
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR