Nakita.id - Banyak yang membahas tentang bahaya minum air rebusan jahe secara rutin setiap hari.
Apalagi dengan orang-orang dengan kondisi tertentu, minum air rebusan jahe sangat tidak disarankan.
Bukan tanpa alasan, hal ini karena ada sebuah penemuan jika ternyata jahe yang dicampur ke air panas malah mendatangkan bahaya yang luar biasa.
Padahal kalau Moms tahu, air rebusan jahe ini sejak turun temurun diwariskan oleh nenek moyang kita untuk menghangatkan tubuh.
Sebelum ada obat di apotek, nenek moyang kita bahkan minum air rebusan jahe untuk menyembuhkan berbagai penyakit seperti, flu, batuk, pilek, bahkan penyakit lainnya.
Orang zaman dahulu juga mengatakan bahwa minum air rebusan jahe menimbulkan efek rileks pada tubuh, sehingga buat aktivitas berjalan sempurna.
Untuk mendapatkan air rebusan jahe, biasanya Moms akan menyeduh air terlebih dahulu agar panas.
Lalu, memasukkan jahe yang sudah digeprek ke air panas tersebut.
Dan ternyata cara seperti ini malah mendatangkan bahaya.
Ya, campur jahe ke air panas bisa datangkan bahaya yang buat Moms merinding.
Hal ini diutarakan oleh pakar herbal dr. Abrijanto.
Dikutip dari Kompas.com, dr. Abrijanto mengatakan bahwa mencampur jahe ke air panas membuat senyawa aktif pada jahe akan hilang.
Padahal maksud dan tujuan Moms minum air rebusan jahe adalah mendapatkan manfaat jahe.
Tapi tidak jika Moms masih menyeduh jahe dengan air panas.
Sebagai informasi, jahe mengandung senyawa aktif seperti, flavonoid dan saponin.
Nah, ketika 2 senyawa aktif ini terkena air panas, maka senyawa ini akan hilang.
Flavonoid dan saponin akan rusak ketika terkena air dengan suhu yang terlalu panas.
Sebagai informasi, flavonoid dan saponin pada jahe merupakan 2 senyawa aktif yang mendatangkan manfaat untuk tubuh.
Flavonoid dan saponin berperan sebagai agen anti-inflamasi, antijamur, anti-kanker, hingga mengungatkan sistem imun tubuh.
Ciri-ciri bahan herbal mengandung flavonoid dan saponin adalah ketika diaduk dengan air maka akan menghasilkan busa.
Namun ketika terkena air mendidih maka senyawa ini akan rusak dan hilang.
Memang benar jahe lebih sedap bila diminum dalam minuman panas.
Karena itu, Abrijanto menyarankan supaya jahe cukup diseduh dengan air yang suhunya 60-70 derajat celcius.
Suhu tersebut sesuai dengan suhu air hangat dari dispenser.
"Saat diseduh dengan air mendidih, jahe memang akan kehilangan senyawa flavonoid dan saponin, tetapi masih terasa hangat, itu karena kandungan minyak atsirinya yang masih tahan dengan suhu panas," jelas lulusan Ilmu Farmasi Kedokteran Universitas Indonesia ini.
Lebih lanjut Abrijanto mengungkapkan, bukan hanya jahe, semua bahan herbal sebaiknya juga tidak diseduh air mendidih."Semua bahan herbal mengandung senyawa aktif yang rata-rata rusak dengan suhu panas, misalnya tanin pada teh," pungkasnya.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR