Nakita.id - Apakah Moms pernah mendengar berita hoaks soal vaksin Covid-19?
Berita hoaks soal vaksin Covid-19 sering membuat seseorang takut dan enggan untuk vaksinasi.
Dr Hilary Lovelock, mencoba untuk membedah soal mitos vaksin covid-19 yang sering membuat orang salah kaprah.
Kita tahu, saat ini seluruh dunia bahkan Indonesia sudah memulai menyuntikan vaksin Covid-19 pada warganya.
Sayangnya, ada warga yang enggan untuk disuntik vaksin Covid-19 dengan berbagai alasan.
Hal tersebut salah satunya berkaitan dengan berita hoaks soal vaksin Covid-19 yang sering beredar.
Padahal dengan melakukan vaksinasi Covid-19 bisa melindungi diri dari gejala parah Covid-19.
"Ini akan melindungi Anda dari infeksi parah serta 'covid panjang', dan mengurangi risiko penyebaran infeksi ke keluarga dan teman Anda," jelas Dr Hilary Lovelock dilansir dari Mirror.co.uk (3/5/2021).
Berikut beberapa mitos atau berita hoaks soal vaksin Covid-19 beserta penjelasan dari Dr Hilary Lovelock, dilansir dari Mirror.co.uk.
1. Mitos vaksin Covid-19: vaksinasi Covid-19 memengaruhi kesuburan
Disebutkan tidak ada bukti bahwa vaksin Covid-19 memengaruhi kesuburan
DR Lovelock berkata, "Tidak ada bukti sama sekali bahwa ada masalah dalam kaitannya dengan perencanaan keluarga atau kesuburan."
Baca Juga: Kabar Bahagia untuk Ibu Hamil di Indonesia, Terungkap Begini Dampak Vaksin Covid-19 untuk Janin
Memberikan jaminan tambahan, Dr Edward Morris, presiden di Royal College of Obstetricians and Gynaecologists mengatakan: "Kami ingin meyakinkan wanita bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 akan mempengaruhi kesuburan.
"Klaim tentang efek vaksinasi Covid-19 pada kesuburan adalah spekulatif dan tidak didukung oleh data apa pun.
"Tidak ada mekanisme yang masuk akal secara biologis di mana vaksin saat ini akan berdampak pada kesuburan wanita," tukasnya.
2. Mitos vaksin Covid-19: vaksin Covid-19 mengandung microchip
Dr Hilary Lovelock juga memberikan pernyataan soal mitos vaksin Covid-19 yang mengandung microchip.
"Sama sekali tidak ada bukti yang mendukung klaim microchip. Dalam hal DNA, vaksin membantu tubuh Anda belajar bagaimana melawan virus.
Vaksin sama sekali tidak mengubah DNA seseorang, vaksin hanya membantu tubuh Anda belajar bagaimana merespons Covid-19," jelas Dr Hilary Lovelock.
3. Mungkinkah ada efek jangka panjang yang serius dan haruskah orang khawatir tentang vaksin Covid-19?
"Setiap vaksin Covid-19 yang disetujui harus melalui semua uji klinis dan pemeriksaan keamanan semua obat berlisensi lainnya," ujar Dr Hilary Lovelock.
"Sejauh ini, jutaan orang telah diberikan vaksin Covid-19 dan laporan tentang efek samping yang serius, seperti reaksi alergi atau masalah pembekuan darah, sangat jarang terjadi.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | mirror.co.uk |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR