Nakita.id - Di tengah pandemi Covid-19, masyarakat Indonesia banyak mendengar pesan berantai mengenai penanganan gejala Covid-19 yang harus dicari tahu kebenarannya.
Salah satu hal yang menjadi perdebatan adalah pembuatan alat sederhana dari aerator akuarium untuk pengganti tabung oksigen.
Pembuatan alat yang disebut bisa menggantikan tabung oksigen tersebut beredar di jejaring Facebook.
Baca Juga: Sulit Tidur Jadi Efek Lanjutan Pasien Covid-19, Benarkah? Ini Kata Ahli
Pada keterangannya, dijelaskan cara membuat alat penyaring udara tersebut.
Berdasarkan gambar infografik, alat yang dibutuhkan diantaranya aerator akuarium, selang, batu pemecah udara, dan dua botol bekas minuman.
Melansir dari covid19.go.id, adanya gambar infografik cara pebuatan alat penyaring udara sederhana menggunakan aerator akuarium yang diklaim dapat menggantikan tabung oksigen adalah salah besar.
Alat yang beredar tersebut bukanlah pengganti tabung oksigen.
Melainkan, berfungsi untuk menyaring udara terkait kejadian kebakaran hutan dan lahan pada 2015 lalu.
Infografik tersebut memang sempat viral pada 27 Oktober 2015 di jejaring Twitter guna menangani para korban kebakaran hutan.
Saat kejadian kebakaran hutan 2015 lalu, banyak korban mengalami sesak napas.
Namun, alat sederhana tersebut tidak bisa membantu meningkatkan saturasi oksigen pada pasien Covid-19.
Pompa aerator hanya bisa membantu mengirim udara ke saluran pernapasan.
Alat tersebut tidak bisa menambah jumlah oksigen yang dihirup.
Baca Juga: Banyak yang Salah Kaprah, Ternyata Ini Beda Gejala Covid-19 dengan Flu Biasa
Tim peneliti Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI pernah mempraktekkan membuat alat sederhana tersebut.
Hasilnya menunjukkan udara yang dihasilkan alat tersebut tidak menunjukkan adanya peningkatan fraksi oksigen, yakni masih sekitar 21 persen.
Sedangkan untuk oksigen murni, fraksi oksigennya setidaknya mencapai di atas 90 persen.
Jadi, menggunakan alat aerator sederhana tersebut bagi pasien Covid-19 sama saja seperti menghirup udara bebas.
dr. Prasenohadi selaku dokter Spesialis Paru RSUP mengungkapkan bahwa aerator akuarium sebenarnya berfungsi menghasilkan gelembung udara.
Gelembung udara tersebut berfungsi supaya udara dan oksigen di udara terdifusi di dalam air akuarium untuk pernapasan ikan di dalam air.
Alat tersebut tidak sesuai dengan standar apabila digunakan untuk pernapasan manusia.
Prasenohadi menduga alat tersebut memberikan efek dingin dan lembab.
Efek dingin dan lembab penting agar saluran napas tidak kering dan terjadi iritasi.
Namun, bila alat ini digunakan pada orang dengan pernapasan normal, dikhawatirkan membuat saluran pernapasan lebih lembab sehingga bisa menimbulkan infeksi atau penyakit tertentu.
Source | : | Covid19.go.id |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR