Nakita.id - Sebagian warga yang terinfeksi virus corona dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.
Biasanya, yang melakukan isolasi mandiri yakni mereka yang tanpa gejala atau dengan gejala ringan.
Menurut Kementerian Kesehatan, kriteria pasien Covid-19 tanpa gejala yakni frekuensi napasnya sebanyak 12-20 kali per menit, dan saturasi oksigen lebih dari atau sama dengan 95 persen.
Sedangkan kriteria pasien Covid-19 gejala ringan yakni demam, batuk (biasanya kering dan ringan), kelelahan, tidak selera makan, sakit kepala, nyeri otot dan tulang, sakit tenggorokan, atau pilek.
Gejala Covid-19 ringan lainnya yakni hidung tidak bisa mencium bau (anosmia), lidah tidak ada rasa saat makan dan minum (ageusia), mual, muntah, sakit perut, diare, mata merah, kulit ruam, frekuensi napas 12-20 kali per menit, dan saturasi oksigen lebih dari atau sama dengan 95 persen.
Berikut panduan penanganan dan obat terapi Covid-19 untuk pasien tanpa gejala maupun bergejala ringan.
Obat Covid-19 untuk isolasi mandiri pasien tanpa gejala
Pasien atau orang tanpa gejala Covid-19 disarankan untuk menjalani isolasi mandiri di rumah, atau tempat isolasi mandiri khusus yang disediakan pemerintah dan tempat memadai lainnya.
Perlu diketahui, isolasi mandiri bisa dilakukan di rumah apabila ada ruang atau kamar tersendiri yang terpisah dengan anggota keluarga lainnya.
Selain itu, isolasi mandiri di rumah ideal dilakukan apabila pasien tidak serumah dengan kelompok berisiko tinggi seperti orang lansia, orang dengan daya tahan tubuh lemah, bayi, dan tidak ada komorbid (diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dll.).
Masa isolasi mandiri pasien tanpa gejala minimal 10 hari sejak pengidap positif Covid-19.
Dokter spesialis paru dari RSUP Persahabatan, dr. Heidy Agustin, SpP(K) lewat Webinar Isolasi Mandiri Pasien Covid-19, Jumat (3/7/2021), merekomendasikan terapi dengan obat atau suplemen untuk membantu mengatasi infeksi corona.
Obat Covid-19 atau terapi selama isolasi mandiri untuk pasien tanpa gejala, yakni:
1. Vitamin C non-acidic sebanyak 3x sehari sebanyak 500 miligram (selama 14 hari); atau tablet isap vitamin C dosis 500 miligram 2x sehari (selama 30 hari); atau multivitamin dengan kandungan vitamin C, B, E, zinc 1x sehari (selama 30 hari)
2. Vitamin D 400-1.000 IU per hari
3. Untuk komorbid (diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dll.) lanjutkan minum obat yang diresepkan dokter.
4. Obat bersifat antioksidan dan terapi suportif lainnya
Perlu diperhatikan, untuk mencegah efek samping obat dan suplemen, pasien Covid-19 tanpa gejala sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen vitamin atau obat.
Obat Covid-19 untuk isolasi mandiri gejala ringan
Pasien Covid-19 gejala ringan disarankan untuk menjalani isolasi mandiri di rumah, atau tempat isolasi mandiri khusus yang disediakan pemerintah dan tempat memadai lainnya.
Pasien Covid-19 gejala ringan boleh isolasi mandiri di rumah dengan syarat seperti yang sudah dijabarkan di atas.
Masa isolasi mandiri pasien Covid-19 gejala ringan minimal 10 hari sejak munculnya gejala, ditambah tiga hari bebas demam dan gangguan pernapasan.
Obat Covid-19 atau terapi selama isolasi mandiri untuk pasien dengan gejala, yakni:
1. Vitamin C non-acidic sebanyak 3x sehari sebanyak 500 miligram (selama 14 hari); atau tablet isap vitamin C dosis 500 miligram 2x sehari (selama 30 hari); atau multivitamin dengan kandungan vitamin C, B, E, zinc 1x sehari (selama 30 hari)
2. Vitamin D 400-1.000 IU per hari
3. Obat antibiotik atau antivirus yang diresepkan dokter (selama 5 hari).
4. Obat mengurangi gejala, misalkan demam diobati dengan paracetamol atau obat pereda rasa sakit
5. Obat untuk komorbid (diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dll.), lanjutkan minum obat yang diresepkan dokter
6. Obat bersifat antioksidan dan terapi suportif lainnya
Hindari sembarangan minum suplemen atau obat untuk Covid-19 tanpa rekomendasi dokter.
Selain itu, pastikan pasien isolasi mandiri rutin berkonsultasi dengan dokter yang menangani untuk memantau kondisi kesehatannya.
Baca Juga: Buat Ketar-ketir Orangtua, Kenali Sederet Gejala Covid-19 Pada Anak agar Bisa Langsung Ditangani!
Hindari sembarangan minum suplemen atau obat untuk Covid-19 tanpa rekomendasi dokter.
Layanan telemedice & obat Covid-19 untuk isolasi mandiri
Pasien Covid-19 tanpa gejala maupun gejala ringan dianjurkan untuk tetap memantau kondisi kesehatannya secara berkala dengan konsultasi dokter lewat layanan telemedicine, puskesmas, atau klinik secara daring.
Untuk mengakses layanan telemedicine dan obat Covid-19 gratis bagi pasien yang menjalani isolasi mandiri, pemerintah bekerja sama dengan 11 platform telemedicine memberikan layanan mulai Selasa (6/7/2021).
Platform tersebut yakni Alodokter, GetWell, Good Doctor, Halodoc, KlikDokter, KlinikGo, Link Sehat, Milvik Dokter, ProSehat, SehatQ, dan YesDok.
Sementara, layanan telemedicine dan pemberian obat Covid-19 gratis untuk pasien isolasi mandiri tersebut berlaku di area Jakarta.
Dokter dari layanan telemedicine di atas akan mengidentifikasi kondisi pasien berdasarkan hasil konsultasi, lalu merekomendasikan penanganan, dan obat berdasarkan kondisi pasien.
Paket obat lantas akan dikirimkan secara cuma-cuma sesuai kondisi pasien Covid-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri.
“Kalau sekarang harus datang ke rumah sakit atau dokter akan lebih susah, menambah risiko.
Kami bekerja sama dengan 11 platform telemedicine untuk jasa konsultasi dokter dan pengiriman obat secara gratis,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, lewat keterangan persnya, Senin (5/7/2021).
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Obat Terapi Covid-19 untuk Isolasi Mandiri")
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Source | : | kompas |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR