Nakita.id - Apakah Moms merasakan dingin beberapa hari ini?
Kata 'dingin' menjadi trending topik di Twitter Moms.
Para warganet banyak yang memperlihatkan bagaimana suhu di daerah mereka.
Hingga tulisan ini dibuat sudah lebih dari 29 ribu tweet soal 'dingin'.
Apa yang sebenarnya terjadi?
Baca Juga: Kulit Gatal Gara-gara Cuaca Dingin? Sebaiknya Jangan Digaruk Justru Gunakan Trik Mudah Ini
Penjelasan BMKG
Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Miming Saepudin, menjelaskan saat ini posisi matahari sedang berada di titik semu terjauh di belahan bumi utara (BBU).
"Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa di BBU sedang musim panas, sedangkan di wilayah selatan (BBS) sedang musim dingin, dalam hal di wilayah benua Australia," ujarnya pada Kompas.com, Selasa (6/7/2021).
Miming mengatakan, angin selama periode saat ini masih dominan timuran, di mana pada skala yang luas angin monsun Australia yang bertiup dari arah benua Australia bergerak ke utara melewati wilayah ekuatorial Indonesia, dengan kondisi udara yang relatif dingin.
"Kondisi pada kondisi malam-dini hari umumnya minim dan cuaca umumnya cerah sehingga dapat memaksimalkan pelepasanan panas permukaan bumi ke atmosfer pada malam menjelang pagi hari," tuturnya.
Dia mengungkapkan kondisi itulah yang berdampak pada penurunan suhu minimum cukup signifikan, terutama pada dini hari menjelang pagi.
Baca Juga: Wow Nyesel Baru Tahu, Ini Cara Ampuh Usir Tokek dari Rumah, Salah Satunya Pakai Air Dingin
Penjelasan Lapan
Sementara itu, peneliti di Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Andi Pangerang menyebut, suhu dingin itu akan terjadi hingga bulan Agustus mendatang.
"Suhu dingin ketika pagi hari yang terjadi belakangan ini dan nanti sampai dengan Agustus merupakan hal yang biasa terjadi pada musim kemarau," kata Andi pada Kompas.com, Selasa (6/7/2021).
Dikutip dari laman Edukasi Sains Antariksa Lapan, suhu dingin yang belakangan ini dirasakan terjadi pada pagi hari merupakan hal yang lumrah terjadi di musim kemarau.
Pada siang hari, permukaan Bumi menyerap cahaya Matahari dan melepaskan panas yang diserap itu pada malam harinya.
Semestinya, panas itu akan kembali dipantulkan ke permukaan Bumi oleh awan yang ada di atmosfer pada keesokan harinya.
Namun, di musim kemarau, tidak ada banyak awan yang menutup atmosfer, sehingga tidak ada panas yang kembali dipantulkan ke permukaan Bumi.
Selain diakibatkan musim kemarau dan tidak adanya awan di atmosfer, suhu dingin yang saat ini terjadi juga disebabkan oleh posisi Matahari yang sedang ada di belahan Bumi bagian utara.
Baca Juga: Mana yang Lebih Baik, Buka Puasa dengan Air Hangat atau Air Dingin? Begini Penjelasan Dokter
Hal itu menyebabkan belahan Bumi utara memiliki tekanan udara yang lebih rendah, alhasil udara pun bergerak dari selatan menuju utara.
Udara dari selatan membawa suhu dingin, mengingat Australia saat ini tengah ada di musim dingin.
Indonesia, khususnya Pulau Jawa, Bali, dan wilayah Nusa Tenggara akan dilewati oleh angin bersuhu rendah dari Australia ini, itu lah mengapa suhu dingin terjadi.
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenapa Sejumlah Daerah Terasa Dingin? Ini Penjelasan BMKG dan Lapan")
6 Tips Membujuk Anak Agar Nyaman Menjalani Pemeriksaan dan Perawatan Saat Sakit
Source | : | kompas |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR