Nakita.id - Salah satu tantangan dalam tumbuh kembang anak adalah speech delay atau keterlambatan bicara pada anak.
Speech delay adalah keadaan di mana seorang anak kemampuan bahasanya berada di bawah kemampuan bahasa anak-anak di usianya.
Di samping itu, faktor psikologis mempengaruhi keterlambatan bicara pada anak bisa saja terjadi pada Si Kecil.
Baca Juga: Apakah Benar Speech Delay Punya Pengaruh Faktor Psikologis? Begini Kata Psikolog Soal Hal Ini
Namun, Moms dan Dads bingung dan tidak tahu faktor psikologis mempengaruhi anak speech delay.
Oleh karena itu, Nakita.id telah mewawancarai psikolog untuk membahas hal ini agar Moms dan Dads tak bingung lagi.
Nah simak penjelasan penjelasan Monica Sulistiawati, M.Psi dan Firesta Farizal, M.Psi berikut ini yuk.
Diwawancarai Nakita.id, Monica Sulistiawati, M.Psi. Psikolog, Personal Growth dan Miracle Moms & Baby Healthy Clinic, menjelaskan faktor psikologis mempengaruhi keterlambatan bicara pada anak.
Monica menjelaskan bahwa speech delay dibedakan menjadi dua yaitu speech delay fungsional dan speech delay non-fungsional.
Sementara, faktor psikologis masuk ke dalam speech delay fungsional yang disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan sekitar anak.
"Contohnya anak kurang stimulasi, interaksi orang tua dengan anak sangat minimal, penggunaan multilanguage, hingga penggunaan gadget yang terlalu berlebihan," jelas Monica dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Kamis (8/7/2021).
"Tapi apakah multilanguage hingga penggunaan gadget yang terlalu berlebihan kemudian kurang stimulasi itu pasti menyebabkan anak speech delay belum tentu tapi bisa berpengaruh," tambah Monica.
Di sisi lain, Firesta Farizal, M.Psi, Psikolog, Psikolog Klinis Anak dan Remaja serta Direktur Klinik Mentari Anakku saat diwawancarai Nakita.id juga menjelaskan faktor psikologis mempengaruhi keterlambatan bicara pada anak.
"Kalau yang psikologis, misalnya anak sebetulnya mau ngomong tapi karena stimulasinya kurang atau pola pengasuhan kurang tepat sehingga dia jadi tidak terlalu banyak kesempatannya buat ngomong," papar Etha dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Jumat (9/7/2021).
Selain kurang stimulasi, Etha mengungkapkan ada faktor psikologis mempengaruhi keterlambatan bicara pada anak lainnya.
"Kedua, kalau terkait psikologis ada satu gangguan yang biasa kami sebut selective mutism. Jadi ada anak yang tidak bicara di situasi-situasi tertentu padahal bisa bicara," ujar Etha.
Etha memberikan contoh, saat anak di rumah bisa bicara tapi begitu di sekolah sama sekali tidak bicara.
"Nah, itu menurut saya faktor psikologis yang bisa mempengaruhi terlihatnya seperti masalah bahasa padahal tidak, masalahnya emosi atau psikologis," tutupnya.
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR