Hipotalamus kemudian menerima pesan itu dan melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin, untuk mengaktifkan respons tubuh.
"Ini juga memiliki efek meningkatkan detak jantung, napas, dan tekanan darah," kata Holly Schiff, PsyD, psikolog klinis di Jewish Family Services of Greenwich.
Selain itu, berikut ini empat jenis stres yaitu:
- Eustress, yaitu suatu bentuk stres positif yang berasal dari tugas-tugas yang berharga tetapi menantang, ini menghasilkan rasa pencapaian.
- Stres akut, yaitu reaksi langsung dan intens terhadap suatu peristiwa seperti wawancara kerja atau mendapatkan tilang.
- Stres akut episodik, yaitu terjadi ketika seseorang mengalami serangan stres akut yang berulang, hal ini sering menyebabkan mereka khawatir berlebihan atau mudah marah.
- Stres kronis, yaitu stres berkelanjutan yang menjadi begitu umum hingga terasa "normal", dan jenis stres ini dapat menyebabkan konsekuensi paling serius bagi kesehatan.
Baca Juga: Tiga Macam Tipe Stress, Ternyata Tidak Semua Stres Berdampak Buruk!
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | Insider |
Penulis | : | Lolita Sianipar |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR