Nakita.id - Stres memang tidak pernah lepas dari kehidupan sehari-hari.
Munculnya stres mulai dari masalah di tempat kerja, bertengkar dengan teman, masalah rumah tangga, hingga tagihan-tagihan yang harus dibayarkan.
Stres adalah perasaan kewalahan atau tidak mampu mengatasi tekanan mental atau emosional.
Hal tersebut bisa datang dari peristiwa luar atau pemikiran internal apa pun yang membuat frustrasi, marah, atau cemas.
Melansir dari Insider, stres berasal dari dua bagian utama otak, yaitu amigdala, yang mengontrol emosi, dan hipotalamus, yang melepaskan hormon stres.
Saat stres, amigdala memberi sinyal ke hipotalamus bahwa Moms merasa ada penyebab stres.
Baca Juga: Ini Dia Beberapa Cara Menenangkan Kecemasan dan Penyebab Stres Meningkat Saat Bangun di Pagi Hari
Hipotalamus kemudian menerima pesan itu dan melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin, untuk mengaktifkan respons tubuh.
"Ini juga memiliki efek meningkatkan detak jantung, napas, dan tekanan darah," kata Holly Schiff, PsyD, psikolog klinis di Jewish Family Services of Greenwich.
Selain itu, berikut ini empat jenis stres yaitu:
- Eustress, yaitu suatu bentuk stres positif yang berasal dari tugas-tugas yang berharga tetapi menantang, ini menghasilkan rasa pencapaian.
- Stres akut, yaitu reaksi langsung dan intens terhadap suatu peristiwa seperti wawancara kerja atau mendapatkan tilang.
- Stres akut episodik, yaitu terjadi ketika seseorang mengalami serangan stres akut yang berulang, hal ini sering menyebabkan mereka khawatir berlebihan atau mudah marah.
- Stres kronis, yaitu stres berkelanjutan yang menjadi begitu umum hingga terasa "normal", dan jenis stres ini dapat menyebabkan konsekuensi paling serius bagi kesehatan.
Baca Juga: Tiga Macam Tipe Stress, Ternyata Tidak Semua Stres Berdampak Buruk!
Karena stres tidak hanya memengaruhi kesehatan mental, tetapi juga kesehatan fisik sangat penting untuk mengelola kondisi tersebut.
Berikut ini cara mengelola stres yang bisa dilakukan:
- Terapi perilaku kognitif, perawatan yang berfokus pada mengidentifikasi dan mengubah pikiran negatif
- Meditasi
- Akupunktur
- Istirahat
- Olahraga
Selain itu, Moms sebaiknya menemui dokter atau ahli kesehatan mental untuk mengatasi stres jika:
- Ini mengganggu fungsi sehari-hari, seperti tidur dan bekerja
- Memiliki riwayat depresi atau kecemasan
- Memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri
- Memiliki perasaan tidak berdaya dan putus asa
- Menggunakan atau menyalahgunakan zat sebagai mekanisme koping penghindaran
- Memiliki rasa sakit fisik yang tidak memiliki akar penyebab dan/atau tidak hilang
Nah, itu dia Moms tipe dan cara menangani stres. Jika tidak bisa melakukannya dengan cara di atas, sebaiknya Moms mendatangi dokter atau ahli kesehatan mental, ya.
Baca Juga: Jangan Sampai Stres, Ini Trik Mengelola Stres di Kantor Menurut Ahli
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | Insider |
Penulis | : | Lolita Sianipar |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR