Nakita.id - Baru-baru ini sempat viral ada pasien covid-19 yang meninggal usai tertawa.
Dan hal ini disebut-sebut menjadi gejala covid-19 terbaru yang bernama happy hypoxia.
Seperti yang diketahui bahwa gejala covid-19 yaitu demam, sesak napas, kehilangan indra penciuman, kehilangan indra perasa, batuk, dan beberapa gejala lainnya.
Dan happy hypoxia ini benar bisa menyerang pasien covid-19.
Lalu apakah benar happy hypoxia ini bisa menyebabkan kematian akibat ketika pasien covid-19 terlalu banyak tertawa?
Nah, hal ini perlu diluruskan karena happy hypoxia tidak seperti itu penjelasannya.
Seorang selebgram sekaligus mahasiswa kedokteran di Universitas Indonesia Ekida Rehan Firmansyah menjelaskan perihal happy hypoxia ini.
Ekida diketahui memang sering memberikan edukasi perihal hal-hal terkait kesehatan yang sedang ramai diperbincangkan yang disertai dengan sumber pembahasannya.
Salah satunya perihal pasien covid-19 yang meninggal karena tertawa yang kemudian disebut sebagai happy hypoxia.
Ekida menjelaskan bahwa happy hypoxia yang menyebabkan pasien covid-19 meninggal bukanlah karena tertawa.
Baca Juga: Bantuan Oksigen Gratis untuk Pelayanan Kesehatan, Begini Cara dan Syarat Mendapatkannya
Melainkan berhubungan pada saturasi oksigen dari pasien covid-19.
'Happy' dalam happy hypoxia artinya kondisi pasien covid-19 terkesan baik-baik saja tanpa gejala.
"Jadi pasien covid ini bisa seakanakan kondisinya baik-baik saja," ucapnya dalam instagram @ekidarehanf.
Artinya pasien covid-19 tidak menunjukkan gejala seperti demam, sesak napas, atau lain sebagainya.
Tetapi ternyata saat dilakukan pemeriksaan saturasi oksigen, angkanya sudah rendah.
"Tapi ternyata pas dicek pakai saturasi oksigen tuh saturasinya udah rendah udah 70-80% dan itu ke bawah," ucapnya.
Dan dampak dari saturasi oksigen yang terus menurun atau terlalu rendah bisa menyebabkan kematian.
Dengan begitu, Ekida menyarankan untuk masyarakat yang memiliki riwayat kontak dengan pasien covid-19 rutin memeriksakan saturasi oksigennya.
Apalagi kalau sudah terkonfirmasi positif covid-19 melalui swab PCR, rutinlah memeriksakan saturasi oksigennya.
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Source | : | |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR