Melansir dari Kompas.com, Guru Besar Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt mengatakan bahwa obat tocilizumab bisa mengobati badai sitokin yang dialami pasien Covid-19 yang kritis.
Badai sitokin merupakan reaksi berlebih sistem kekebalan tubuh yang justru bisa menyebabkan peradangan pada beberapa anggota tubuh.
Untuk kasus pasien Covid-19 yang mengalami badai sitokin, biasanya organ yang mengalami peradangan dalah paru-paru.
Baca Juga: Inilah Obat-obatan yang Boleh dan Tidak Boleh Diminum Pasien Covid-19 yang Jalani Isolasi Mandiri
Badai sitokin banyak menyebabkan pasien Covid-19 kesulitan bernapas hingga meninggal dunia.
"Tocilizumab sebenarnya merupakan obat anti interleukin 6. Interleukin 6 merupakan salah satu sitokin yang bisa menyebabkan inflamasi," ujar Prof Zullies.
Obat ini mulai ditambahkan ke uji coba pada April 2020 untuk pasien dengan Covid-19 yang membutuhkan oksigen dan memiliki bukti peradangan.
Data penelitian berasal dari 2.022 pasien Covid-19 yang secara acak dialokasikan untuk menerima tocilizumab melalui infus intravena dan dibandingkan dengan 2.094 pasien yang secara acak dialokasikan untuk perawatan biasa saja.
Hasil studi sekaligus uji coba menunjukkan bahwa pengobatan dengan tocilizumab secara signifikan mengurangi kematian, dengan 596 (29%) pasien dalam kelompok tocilizumab meninggal dalam 28 hari, dibandingkan dengan 694 (33%) pasien dalam kelompok perawatan biasa.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Kompas.com,Grid Health |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR