2. Pemantauan jantung janin internal
Cara ini menggunakan kawat tipis (elektroda) yang ditempelkan di kulit kepala bayi.
Kawat mengalir dari bayi melalui leher rahim yang terhubung langsung ke monitor.
Metode ini memberikan pembacaan detak jantung bayi dalam kandungan yang lebih baik karena hal-hal seperti gerakan tidak mempengaruhinya.
Tapi itu hanya bisa dilakukan jika kantung berisi cairan yang mengelilingi bayi selama kehamilan telah pecah dan leher rahim dibuka.
Dokter mungkin menggunakan pemantauan internal saat pemantauan eksternal tidak memberikan hasil yang baik.
Atau Dokter dapat menggunakan metode ini untuk mengawasi bayi lebih dekat selama persalinan.
Selama persalinan, dokter akan mengawasi kontraksi rahim dan detak jantung bayi.
Dokter akan mencatat seberapa sering Anda mengalami kontraksi dan berapa lama masing-masing berlangsung.
Karena denyut jantung janin dan kontraksi dicatat pada waktu yang sama, hasil ini dapat dilihat bersama dan dibandingkan.
Dokter juga dapat memeriksa tekanan di dalam rahim saat melakukan pemantauan detak jantung bayi dalam kandungan secara internal.
Untuk melakukan ini, ia akan menempatkan tabung tipis (kateter) melalui leher rahim dan ke dalam rahim.
Nah, Moms itu dia cara dokter melakukan pemeriksaan untuk mengetahui detak jantung bayi dalam kandungan.
Baca Juga: Pemeriksaan Kehamilan Trimester 3 : Ini Daftar Tes yang Harus Diketahui Ibu Hamil
Source | : | John Hopkins Medicine |
Penulis | : | Lolita Sianipar |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR