Nakita.id - Bagi Moms dan Dads, salah satu ungkapan yang bisa diungkapakan adalah senang ketika mendengar detak jantung bayi dalam kandungan.
Meskipun ada banyak kata untuk menggambarkan saat pertama kali mendengar detak jantung bayi.
Kebanyakan Moms dan Dads menggunakan kata-kata seperti derap untuk menggambarkan bagaimana detak jantung terdengar.
Pemantauan detak jantung bayi dalam kandungan untuk mengukur detak jantung dan ritme bayi.
Ini memungkinkan dokter kandungan untuk melihat bagaimana keadaan bayi.
Sementara detak jantung bayi dalam kandungan lebih cepat daripada detak jantung orang dewasa.
Baca Juga: Kapan Bisa Mendengar Detak Jantung Janin?
Banyak Moms yang mungkin tidak tau bahwa detak jantung bayi normal berubah selama tahap kehamilan dan sepanjang hari.
Melansir dari John Hopkins Medicine, denyut jantung janin rata-rata adalah antara 110 dan 160 denyut per menit.
Hal ini dapat bervariasi dengan 5 sampai 25 denyut per menit.
Saat akan pemerikasaan kandungan dokter akan memantau detak jantung bayi apakah normal atau tidak.
Ada dua cara yang biasanya dilakukan dokter untuk melakukan pemantauan detak jantung bayi dalam kandungan, yaitu:
1. Pemantauan jantung janin eksternal
Metode ini menggunakan alat untuk mendengarkan dan merekam detak jantung bayi melalui perut.
Salah satu jenis monitor adalah perangkat ultrasound Doppler.
Ini sering digunakan selama kunjungan prenatal untuk menghitung detak jantung bayi.
Selain itu, juga dapat digunakan untuk memeriksa detak jantung janin selama persalinan.
Dokter juga dapat memeriksa detak jantung bayi secara terus menerus selama persalinan dan kelahiran.
Untuk melakukan ini, probe ultrasound (transduser) diikatkan ke perut Moms, ini mengirimkan suara jantung bayi ke dalam komputer.
Lalu, laju dan pola detak jantung bayi ditampilkan di layar dan dicetak di atas kertas.
2. Pemantauan jantung janin internal
Cara ini menggunakan kawat tipis (elektroda) yang ditempelkan di kulit kepala bayi.
Kawat mengalir dari bayi melalui leher rahim yang terhubung langsung ke monitor.
Metode ini memberikan pembacaan detak jantung bayi dalam kandungan yang lebih baik karena hal-hal seperti gerakan tidak mempengaruhinya.
Tapi itu hanya bisa dilakukan jika kantung berisi cairan yang mengelilingi bayi selama kehamilan telah pecah dan leher rahim dibuka.
Dokter mungkin menggunakan pemantauan internal saat pemantauan eksternal tidak memberikan hasil yang baik.
Atau Dokter dapat menggunakan metode ini untuk mengawasi bayi lebih dekat selama persalinan.
Selama persalinan, dokter akan mengawasi kontraksi rahim dan detak jantung bayi.
Dokter akan mencatat seberapa sering Anda mengalami kontraksi dan berapa lama masing-masing berlangsung.
Karena denyut jantung janin dan kontraksi dicatat pada waktu yang sama, hasil ini dapat dilihat bersama dan dibandingkan.
Dokter juga dapat memeriksa tekanan di dalam rahim saat melakukan pemantauan detak jantung bayi dalam kandungan secara internal.
Untuk melakukan ini, ia akan menempatkan tabung tipis (kateter) melalui leher rahim dan ke dalam rahim.
Nah, Moms itu dia cara dokter melakukan pemeriksaan untuk mengetahui detak jantung bayi dalam kandungan.
Baca Juga: Pemeriksaan Kehamilan Trimester 3 : Ini Daftar Tes yang Harus Diketahui Ibu Hamil
Source | : | John Hopkins Medicine |
Penulis | : | Lolita Sianipar |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR