Nakita.id - Alat tes swab antigen mandiri sudah banyak yang memilikinya.
Bahkan alat tes swab antigen ini dijual bebas di pasaran seperti platform jual beli.
Alhasil masyarakat bisa beli sendiri dan melakukan swab antigen sendiri di rumah ketika ada tamu datang.
Hal ini disebut-sebut menjadi salah satu cara untuk memastikan setiap orang yang datang ke rumahnya terbebas dari virus corona.
Rupanya melakukan swab antigen secara mandiri di rumah ini mendapatkan sorotan dari dokter.
Seorang dokter menyebutkan bahayanya kalau melakukan swab antigen secara mandiri di rumah.
Seorang dokter dr. RA Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD mengakui bahwa sebenarnya tes swab antigen secara mandiri ini sudah marak dilakukan di Eropa dan Amerika.
Dan tes mandiri ini memang sudah diizinkan untuk masyarakatnya dalam mengontrol kesehatan mereka.
Tetapi dr. RA Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD menyebutkan kalau di Indonesia hal ini belum bisa dilakukan.
"Kita di Indonesia belum bisa melakukannya karena kesadaran masyarakat soal kesehatan masih kurang, ini kaitannya dengan literasi kesehatan," jelasnya sesuai yang dikutip dari kompas.com.
Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat Untuk Tes Antigen dan PCR Agar Hasilnya Akurat?
Ada banyak kekhawatiran yang muncul kalau masyarakat Indonesia melakukan tes antigen secara mandiri di rumah.
"Jangan dilakukan, bisa berbahaya karena bisa salah teknis, salah interpretesi, dan banyak aspek lainnya," jelasnya.
Tes swab antigen ini seharusnya dilakukan oleh tenaga ahli dengan cara dan protokol yang sesuai.
Hal ini berguna untuk bisa mendapatkan hasil yang sesuai juga.
Kemudian tes swab antigen secara mandiri ini juga dikhawatirkan perihal pengolahan sampah alat kesehatan tersebut.
"Sisa tes swab yang kita pakai kan termasuk sampah medis, ada cara sendiri pengolahannya," jelasnya.
Dan ketika alat kesehatan ini digunakan oleh masyarakat, maka ada kecenderungan pembuangannya seperti sampah pada umumnya.
Hal ini dianggap bisa berisiko meningkatkan penyebaran virus khususnya bagi seseorang yang mendapatkan hasil positif dari tes tersebut.
"Bisa juga karena salah interpretasi disangka negatif, buang sembarang padahal sebenarnya positif dan menyebarkan virus ke orang lain," ucapnya.
Dengan begitu, pemeriksaan swab antigen disarankan di fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan tersebut.
Terlebih saat ini banyak pula layanan kesehatan yang memberikan fasilitas untuk swab antigen di rumah dengan biaya yang terjangkau.
Defisiensi Zat Besi pada Anak Sebabkan Gangguan Perkembangan Kognitif dan Motorik
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR