Sementara spesifisitas merupakan kemampuan alat untuk memberikan hasil negatif pada pasien covid-19.
"Semakin tinggi spesifitas semakin akurat. Tapi jika rendah, maka peluang positif palsu makin tinggi," tulisnya.
Positif palsu ini bisa terjadi karena adanya kontaminasi saat pengambilan sampel, sampel bercampur, masalah software, masalah entry data hasil, masalah pada mesin PCR dan reagennya, atau masalah teknis lainnya.
Baca Juga: Tolong Mulai Sekarang Jangan Lagi Diabaikan, Ini Gejala Covid-19 pada Bayi yang Harus Diwaspadai
Nah, spesifitas tes PCR lebih dari 95% sementara sensivitasnya 80-90% tetapi tentunya angka ini bisa bervariasi pada setiap studinya.
"Spesifitas PCR memiliki persentase yang tinggi. Sementara sensitivitas tidak setinggi spesifitasnya. Artinya kemungkinan positif palsu lebih jarang dibandingkan negatif palsu. Sehingga hasil positif lebih dapat dipercaya," tulis dr. Samuel dalam unggahannya.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR