Nakita.id - Swab PCR menjadi tes covid-19 paling terpercaya hasilnya saat ini.
Sebenarnya tes covid-19 bisa dilakukan melalui swab antigen ataupun PCR.
Tetapi kalau swab antigen dinyatakan positif, maka seseorang perlu melanjutkan tes covid-19 menggunakan swab PCR.
Dan ketika swab PCR menyatakan positif covid-19, maka seseorang terkonfirmasi positif covid-19.
Tapi di tengah-tengah pandemi ini ada kondisi ketika seseorang mendapati hasil swab PCR dengan 2 hasil yang berbeda.
Diketahui seseorang kerap melakukan swab PCR di tempat yang berbeda dan ternyata hasilnya justru berbeda, yaitu 1 hasil menunjukkan positif dan 1 hasil menunjukkan negatif.
Lalu hasil mana yang harus dipercaya dan kenapa hasil swab PCR bisa berbeda?
Rupanya kondisi ini sudah disadari oleh tenaga kesehatan, salah satunya seorang dokter di RSUP Dr. Hasan Sadikin yaitu dr. Samuel Pola Karta Sembiring.
Melalui akun instagramnya @doktersam, ia menjelaskan bahwa pemeriksaan PCR ini menjadi standar utama untuk mendiagnosis covid-19 pada seseorang.
Tingkat sensitivitas dan spesifisitasnya cukup tinggi sehingga hasilnya dapat dipercaya.
Pertama-tama Moms harus paham perihal sensitivitas dan spesifisitas dalam PCR ini.
Sensitivitas merupakan kemampuan dari alat untuk memberikan hasil positif pada pasien covid-19.
"Semakin tinggi sensitivitas semakin akurat. Tapi jika rendah, maka peluang negatif palsu semakin tinggi," tulisnya.
Nah, hasil negatif palsu sangat memungkinkan terjadi yang dikarenakan pengerjaan swab kurang dalam ke hidung.
Bisa juga karena jumlah virus yang masih terlalu sedikit karena dilakukan terlalu cepat.
"Menurut Wolfel, replikasi maksimum covid-19 di tenggorokan adalah hari ke-5 setelah muncul gejala," tulisnya.
Sementara spesifisitas merupakan kemampuan alat untuk memberikan hasil negatif pada pasien covid-19.
"Semakin tinggi spesifitas semakin akurat. Tapi jika rendah, maka peluang positif palsu makin tinggi," tulisnya.
Positif palsu ini bisa terjadi karena adanya kontaminasi saat pengambilan sampel, sampel bercampur, masalah software, masalah entry data hasil, masalah pada mesin PCR dan reagennya, atau masalah teknis lainnya.
Baca Juga: Tolong Mulai Sekarang Jangan Lagi Diabaikan, Ini Gejala Covid-19 pada Bayi yang Harus Diwaspadai
Nah, spesifitas tes PCR lebih dari 95% sementara sensivitasnya 80-90% tetapi tentunya angka ini bisa bervariasi pada setiap studinya.
"Spesifitas PCR memiliki persentase yang tinggi. Sementara sensitivitas tidak setinggi spesifitasnya. Artinya kemungkinan positif palsu lebih jarang dibandingkan negatif palsu. Sehingga hasil positif lebih dapat dipercaya," tulis dr. Samuel dalam unggahannya.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR