Nakita.id - Tingginya angka pasien Covid-19 memang membuat beberapa rumah sakit penuh.
Oleh sebab itu, kini banyak pasien Covid-19 yang OTG (orang tanpa gejala) atau bergejala ringan diminta melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing.
Belum lama ini, ada kisah mengharukan dari seorang pasien Covid-19 yang selama ini isoman di rumah.
Seorang ibu hamil berinisial MR asal Desa Basin, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, melahirkan bayinya dengan selamat di halaman rumah bidan.
Bidan Desa Basin, Semi Ota Priyani, mengatakan dari awal MR sudah diminta untuk bersalin di rumah sakit.
Pasalnya, ibu hamil yang positif Covid-19 itu termasuk orang berisiko tinggi karena memiliki komorbid diabetes militus dan hipertensi.
Ota kemudian menghubungi rumah sakit agar MR bisa melahirkan bayinya di sana.
Namun, seluruh rumah sakit yang dihubungi ternyata penuh.
"Rumah sakit ternyata penuh. Terus menghubungi Pak Lurah minta ambulans tidak datang-datang. Akhirnya sambil menunggu ada ambulans ibu itu lahiran di tempat saya tidak bisa dirujuk," kata Ota dihubungi Kompas.com, Jumat (16/7/2021).
Dia mengatakan tidak mengetahui MR tertular Covid-19 dari mana.
"Sekitarnya ibu MR juga tidak ada warga yang terkonfirmasi. Jadi tidak tahu tertular dari mana," terang Ota.
Ota mengungkap hari perkiraan lahir (HPL) MR masih jauh yakni 24 Juli 2021.
Namun, bayi yang dikandung ibu tersebut lahir lebih cepat.
MR melahirkan bayinya secara normal. Kondisi MR setelah melahirkan dan bayi yang dilahirkan kondisinya sehat.
Sekarang, kata Ota, MR dan bayinya sedang menjalani isolasi mandiri di tempat isolasi terpusat desa setempat karena rumahnya tidak memenuhi syarat sebagai isolasi.
"Saya minta isolasi di balai desa karena rumahnya tidak kondusif untuk isoman," kata dia.
Terpisah, Camat Kebonarum, Mudzakir membenarkan, MR melahirkan bayinya di halaman rumah bidan pada Senin (12/7/2021) pagi.
Mudzakir menambahkan, ibu dan bayi yang dilahirkan dalam kondisi sehat, meski MR dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
"Iya benar (melahirkan di halaman)," kata Mudzakir.
Mudzakir menambahkan, sejak awal MR sudah diberi surat rujukan agar melahirkan bayinya di rumah sakit.
Karena rumah sakit penuh, MR yang sudah memasuki hari perkiraan lahir (HPL) mau melahirkan bayinya ke bidan desa.
"Pas hari H (melahirkan) rumah sakit semuanya penuh. Terus pas HPL mungkin sudah terasa mau melahirkan. Dia ke tempat bidan," ungkap dia.
"Sebenarnya sudah disarankan ke rumah sakit. Malah tidak ke rumah sakit ke tempat bidan. Dia melahirkan Senin pagi," sambung dia.
Mudzakir menuturkan MR dan bayinya sekarang sedang menjalani isolasi di tempat isolasi terpusat Desa Basin karena positif Covid-19.
Selain bersama bayi yang baru dia lahirkan, kata Mudzakir, MR ditemani oleh kedua anaknya.
"Awalnya (isolasi) di balai desa Basin. Kemarin sudah kita pindahkan di tempat isolasi terpusat Desa Basin. Karena suaminya juga positif," terang dia.
MR bersama bayi dan dua anaknya menjalani isolasi di tempat isolasi terpusat. Sedangkan suaminya menjalani isolasi di rumah.
"Rumahnya tidak memenuhi syarat untuk isolasi. Jadi biar nyaman MR bersama bayi dan dua anaknya di isolasi terpusat. Suaminya isolasi di rumah," terang Mudzakir.
Lebih lanjut, ungkap Mudzakir selama menjalani isolasi terpusat MR dan anak-anaknya terus mendapatkan pengawasan.
Pihaknya meminta bidan desa setempat selalu memantau kondisi kesehatan MR dan bayi yang baru dia lahirkan.
"Kami tanamkan untuk bidan desa selalu memantau terus. Ibu dan bayinya sehat," kata Mudzakir.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ibu Hamil Positif Covid-19 Lahirkan Bayinya di Halaman Rumah Bidan"
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR