Nakita.id - Mungkin sebagian dari Moms bertanya-tanya, mengapa ada sebagian hubungan yang putus, sedangkan hubungan lainnya bertahan seumur hidup?
Salah satu penyebab hubungan langgeng seumur hidup karena pasangan mampu bertahan melewati 5 tahapan hubungan.
Tahapan dalam hubungan ini sebenarnya bisa diprediksi.
Baca Juga: Dijamin Ketagihan Malam Ini, Coba Ramuan Obat Kuat Ampuh dari Para Ahli dan Dokter Boyke Ini
Bila Moms sedari awal mengetahui 5 tahapan dalam hubungan, maka Moms akan mengantisipasi supaya tidak terjebak dengan salah satu tahapannya dan justru membuat hubungan tak bertahan.
Tahapan yang dimaksud bukanlah linier, melainkan bisa menjadi siklus yang berulang.
Berikut penjelasan 5 tahapan dalam hubungan menurut psikolog Dr. Susan Campbell melansir dari loveatfirstsight.com:
Tahap romantis
Tahap keromantisan dimulai ketika pasangan saling mencintai dengan berbunga-bunga.
Bak pepatah mengatakan, 'tahi kucing rasa coklat' berada pada fase ini.
Biasanya, tahap cinta penuh gairah ini bertahan selama 2 tahun.
Tahap penuh perjuangan
Presentase tertinggi perceraian ada di tahap ini, yaitu ketika memasuki usia 3 sampai 4 tahun pernikahan.
Ini jadi masa paling menyakitkan bagi sebagian besar pasangan ketika menyadari bahwa cinta romantis tak bertahan selamanya.
Yang menggantikannya justru perasaan marah dan kecewa.
Bila pada tahap romantis yang dominan terlihat adalah kelebihan pasangan, maka di tahap ini yang dominan terlihat adalah kekurangannya.
Biasanya pada tahap ini seseorang ingin mengubah pasangan jadi sesuai keinginannya.
Ini justru makin memperkeruh suasana.
Tahap stabilitas
Setelah melewati masa penuh perjuangan alam merebut dominansi dalam hubungan pernikahan, tahapan selanjutnya adalah stabilitas.
Bila Moms dan Dads sudah menyelesaikan segala perbedaan pendapat dan masalah yang hadir dengan baik, maka Moms akan mengalami tahap stabilitas dimana Moms merasakan adanya cinta kembali.
Kali ini lebih dewasa dari tahap romantis.
Tahap komitmen
Pada tahap komitmen, Moms sepenuhnya menyerah pada kenyataan bahwa Moms dan pasangan adalah manusia biasa.
Oleh karenanya Moms menyadari tidak ada seseorang dan hubungan yang sempurna.
Semua memiliki kekurangan yang perlu dimaklumi.
Namun, tahapan ini memiliki jebakan berupa perasaan dan perlakuan yang cenderung monoton kepada pasangan.
Sebaiknya selalu segarkan hubungan dengan cara Moms dan Dads, juga kerap menghabiskan waktu bersama untuk menambah kerekatan hubungan.
Tahap bahagia
Pada tahap ini Moms dan Dads menyedari bahwa cinta lebih besar dari keromantisan, perbedaan pendapat, stabilitas, dan komitmen.
Cinta kepada keluarga itu murni.
Moms dan Dads yang berada pada tahap ini ditandai dengan mulai melakukan kegiatan kolaborasi.
Tak satupun antara Moms dan Dads merasa ingin memiliki sebuah proyek sendiri tanpa meminta pendapat atau izin dengan pasangan.
Ini secara alami muncul seteah mengalami berbagai tahapan sebelumnya.
Source | : | loveatfirstsight |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR