Ingatkan pula pada anak untuk menerapkan protokol kesehatan mengingat vaksinasi covid-19 ini dilakukan secara massal sehingga Moms ataupun Si Kecil tidak tahu apakah ada yang sedang positif covid-19 atau tidak.
"Misalnya pakai masker 2 lapis, saat mengantre harus jaga jarak ya nak, harus diingetin ini kan anak-anak remaja soalnya. Kemudian sediakan handsanitizer, takutnya dia pegang apa kan enggak mungkin cuci tangan pakai air jadi untuk membersihkan," papar dokter yang juga praktik di KiddieCare Centre Sunter.
Apa yang harus dilakukan anak sesudah divaksin?
Usai disuntikkan vaksin, minta Si Kecil sabar untuk mengikuti pemantauannya karena biasanya akan diminta menunggu sekitar 30 menit untuk dilihat apakah ada reaksi atau KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) atau tidak.
"Kalau ada gejala KIPI biasanya akan dikasih tahu oleh vaksinatornya, kalau nanti ada demam atau nyeri di tempat suntikan itu akan hilang 1-2 hari,"
"Atau kalau ada pegel kalau ada demam dikasih obat demam, kalau ada sakit kepala dikasih obat sakit kepalanya biasanya kan disediakan obat untuk pulang," papar dr. Rouli.
Nantinya juga akan mendapatkan lembaran kertas yang berisikan nomor telepon yang bisa dihubungi kalau KIPI tersebut terus berlangsung.
Sesampai di rumah, Moms perlu pantau KIPI yang dialami oleh anak hingga 3 hari ke depan dan bisa menghubungi nomor tertera kalau tidak kunjung hilang dalam kurun waktu tersebut.
dr. Rouli mengingatkan orang dewasa ataupun anak-anak sudah bisa dikatakan sudah divaksin kalau mendapatkan suntikan lengkap yaitu 2 kali.
"2 kali pun harus tunggu minimal 2 minggu baru kita punya antibodi. Jadi pada masa menunggu vaksin ini bekerja harus hati-hati kadang mungkin kita udah kena covid tanpa gejala juga bisa. Atau kita bisa menularkan ke yang lain. Jadi tetap walaupun sudah divaksin tetap harus mengikuti protokol kesehatan," jelasnya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR