Pasalnya, saat makanan diemut karbohidrat akan mengendap lama sehingga menyebabkan fermentasi bakteri menjadi asam.
Selain itu, kebiasaan ini juga akan mengurangi produksi air liur yang berfungsi untuk membersihkan gigi dan mulut.
Mengisap jempol
Walaupun terlihat lucu, membiarkan anak mengisap jempol bisa memengaruhi bentuk rahang anak sehingga menyebabkan pertumbuhan gigi tidak teratur.
Hal ini tentu akan menyebabkan anak kesulitan mengunyah makanan kedepannya.
Untuk itu, penting bagi Moms mencari pengalihan lain agar anak tidak terus menerus mengisap jempolnya.
Menggigit benda dengan permukaan keras
Selain itu, jangan biarkan anak jika ia sedang menggigiti benda yang permukaannya keras karena dapat menyebakan trauma pada gigi atau patahnya gigi.
Sering menggigit benda keras juga bisa mengakibatkan lapisan dentin pada gigi terbuka, yang mana akan menimbulkan ngilu saat sedang makan dan minum.
Menelan pasta gigi
Seringkali, Si Kecil gemar menelan pasta gigi disebabkan pasta gigi untuk anak memang dikemas dengan beragam rasa agar anak lebih rajin menggosok gigi.
Padahal, kandungan fluoride dalam pasta gigi jika sering tertelan dapat menimbulkan bintik cokelat atau putih pada gigi.
Untuk itu, jangan lupa mengajarkan Si Kecil cara berkumur yang tepat ya Moms.
Tidak mengajak anak kontrol ke dokter gigi
Penelitian yang dilakukan oleh American Dental Association menujukkan, anak berusia sebelum satu tahun yang sudah diajak ke dokter gigi akan lebih sedikit mengalami tambal gigi dibandingkan anak yang baru pergi ke dokter gigi di usia 2-3 tahun.
Untuk itu penting mengajak anak pergi ke dokter gigi, hal ini untuk menciptakan kesan pada Si Kecil bahwa berkunjung ke dokter gigi adalah hal yang menyenangkan.
Nah, jadi jika Si Kecil suka atau bahkan sering melakukan habit di atas sebaiknya dihentikan agar kesehatan gigi Si Kecil tetap terawat.
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR