Nakita.id - Beberapa dari Moms dan Dads terkadang bingung menangani masalah kesehatan mental pada anak.
Oleh karena itu, Moms dan Dads mencari cara terbaik mengatasi masalah kesehatan mental pada anak.
Masalah kesehatan mental pada anak diantaranya, masalah perkembangan dan belajar, masalah emosional, masalah perilaku dan penyesuaian diri, dan masalah relasional.
Masalah perkembangan dan belajar misalnya, anak yang tadinya sudah tidak mengompol masih mengompol, hingga yang sudah jadi gangguan, seperti gangguan komunikasi dan autisme.
Masalah emosional, misalnya anak mengalami kecemasan sehingga sulit berpisah dengan orangtuanya dan kalau sudah jadi gangguan misalnya depression disorder.
Masalah perilaku dan penyesuaian diri, misalnya anak yang impulsif,kemudian tidak bisa mengendalikan perilakunya.
Masalah relasional biasanya berkaitan dengan relasi anak dengan orangtua, relasi anak dengan saudara kandungnya, atau hubungan anak dengan teman sebayanya.
Tak bisa dipungkiri masalah kesehatan mental pada anak di atas mungkin membingungkan orangtua, lantas bagaimana cara mengatasinya?
Agar Moms dan Dads tak lagi bingung, Nakita.id mewawancarai psikolog untuk membahas cara terbaik mengatasi masalah kesehatan mental pada anak.
Saat diwawancarai Nakita.id, Monica Sulistiawati, M.Psi. Psikolog, Personal Growth dan Miracle Moms & Baby Healthy Clinic, menjelaskan cara terbaik mengatasi masalah kesehatan mental pada anak.
Monica menjelaskan cara terbaik mengatasi masalah kesehatan mental pada anak adalah dengan memiliki pola interaksi, komunikasi, dan keterlibatan pada anak-anak.
"Walaupun misalnya ada orangtua yang dua-duanya bekerja, tapi hendaknya orangtua memiliki waktu untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan terlibat secara baik dengan anak-anaknya," jelas Monica dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Kamis (8/7/2021).
Monica mengatakan, ketika orangtua mampu melakukan interaksi, komunikasi, dan terlibat sangat baik pada anak-anaknya, mereka tentu juga mengetahui kondisi anak-anaknya.
"Mereka tahu ternyata ada perubahan pada aktivitas sehari-hari, termasuk apakah mampu menjalankan fungsi sehari-harinya dengan baik atau tidak," ucap Monica.
Kedua, ketika orangtua peka, semestinya Moms dan Dads tahu kebutuhan anak misalnya apakah si anak memiliki kebutuhan emosional atau stimulasi yang mungkin ketika Moms dan Dads bekerja itu belum terpenuhi.
"Nah, ketika orangtua peka terhadap dua hal ini, mereka juga tahu kapan si anak perlu dibawa ke psikolog. Bukan hanya ke psikolog tapi ke tenaga-tenaga profesional lainnya untuk mendapatkan intervensi sedini mungkin," tutup Monica.
Sedangkan, saat diwawancarai Nakita.id, Firesta Farizal, M.Psi, Psikolog, Psikolog Klinis Anak dan Remaja serta Direktur Klinik Mentari Anakku, menjelaskan cara terbaik mengatasi masalah kesehatan mental pada anak adalah dengan mengetahui indikasi anak butuh konsultasi psikolog anak.
1. Perubahan pola perilaku
Etha mengatakan, hal yang bisa kita lakukan sebagai orangtua adalah pertama, ada perubahan yang cukup signifikan dalam hal pola perilaku.
"Misalnya, anak tadinya ceria kok jadi murung, anak yang tadinya melakukan banyak hal sekarang tidak mau melakukan apa-apa," jelas Etha dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Jumat (9/7/2021).
2. Perubahan pola emosi
Etha memaparkan perubahan pola emosi bisa terjadi pada anak kecil hingga anak yang sudah lebih besar.
"Jadi misalnya uring-uringan, jadi buat anak yang lebih kecil jadi sering tantrum, buat anak yang sudah lebih besar kayak serba-salah atau sangat sensitif jadi sering nangis, sering marah-marah, jadi ada pola perubahan respon emosi," ucap Etha.
3. Perubahan keseharian
"Misalnya jadi tidak terlalu suka makan, atau susah tidur, kalau pun tidur tidurnya tidak tenang, atau mimpi buruk terus," tutup Etha.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR