"Ketika orangtua sudah merokok di luar rumah, dan ingin kembali masuk ke rumah, residu-residu rokoknya masih menempel di baju yang digunakan. Jadi, sebelum orangtua menyentuh anak, apalagi mencium anak, orangtua harus ganti baju atau mandi supaya residu asap rokok itu hilang. Nah, itu adalah ramah lingkungan untuk anak tanpa adanya asap rokok," jelas Nina.
Begitu pula jika ada tamu, Moms dan Dads harus memberanikan diri menyuruh tamu keluar apabila hendak merokok.
"Kalau ada tamu misalnya mau merokok, maka dipersilakan keluar untuk merokok, dan memastikan asapnya tidak masuk ke dalam rumah," tegas Nina.
Selain itu, usahakan juga agar Moms atau Dads tidak meninggalkan bungkus rokok di sembarang tempat.
"Kalau dari sisi informasi menyesatkan tentang rokok, artinya adalah tidak ada bungkus rokok, korek, vape , yang tergeletak begitu saja di rumah. Kemudian, tidak ada iklan-iklan rokok di rumah," kata Nina.
Jangan juga racuni pikiran anak dengan kata-kata sesat misalnya, apabila sudah dewasa anak itu boleh merokok.
"Informasi itu juga termasuk ada kebiasaan-kebiasaan seperti membicarakan rokok itu keren dan sebagainya, katakanlah ada anggota keluarga yang bilang, “Nanti kalau udah gede lo baru boleh ngerokok,” padahal kan mau Si Kecil usia berapa pun tidak perlu merokok. Informasi seperti itu aja adalah informasi yang salah tentang rokok," pungkasnya.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR