Sayangnya, kombinasi beberapa penyakit di antaranya, diabetes, Covid-19, hingga pengobatan steroid-lah yang melemahkan kekebalan tubuh sehingga mikroorganisme ini muncul dan memicu hal yang fatal.
Tak hanya meningkatkan risiko Covid-19, diabetes nyatanya juga memicu kondisi jamur berkembang.
Akhirnya, jamur menghalangi aliran darah, membunuh jaringan yang terinfeksi, dan jaringan mati atau nekrotik inilah yang menyebabkan perubahan warna hitam pada kulit manusia.
Dan terjadilah infeksi tersebut juga disebut jamur hitam.
Istilah jamur hitam ini dicetuskan oleh Prof. Malcolm Richardson, seorang profesor mikologi medis di Universitas Manchester di Inggris, yang ditujukan pada jamur yang disebut dematiaceous, yang memiliki melanin di dinding sel.
Menurut Richardson, tanpa pengobatan yang cepat dan operasi untuk menghilangkan jaringan nekrotik, mucormycosis seringkali berakibat fatal.
Menurut riset 2021, sekitar 60 persen dari semua kasus terjadi selama infeksi virus Corona aktif dan 40 persen terjadi setelah pemulihan.
Secara total, 80 persen pasien menderita diabetes, dan 76 persen telah diobati dengan kortikosteroid.
Source | : | Kompas.com,Medical News Today |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR