Nakita.id - Salah satu makanan laut yang punya nutrisi tinggi seperti yodium, yang tak dimiliki lainnya adalah udang.
Udang juga rendah kalori, hanya menyediakan 84 kalori dalam 85 gram dan tidak mengandung karbohidrat.
Meskipun 90 persen kalori dalam udang berasal dari protein, Moms dan Dads tidak disarankan kebanyakan makan udang.
Sebelum mengetahui alasan tidak disarankan kebanyakan makan udang, Moms dan Dads perlu tahu nutrisi dalam makanan laut ini.
Dalam 85 gram udang mengandung lebih dari 20 vitamin dan mineral yang berbeda, termasuk 50 persen dari kebutuhan harian untuk selenium.
Ini mineral yang dapat membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan kesehatan jantung Moms dan Dads.
Kebanyakan makan udang justru memberikan masalah kesehatan untuk Moms dan Dads.
Tinggi kolesterol
Pedoman saat ini dari USDA dan American Heart Association menyatakan bahwa asupan kolesterol makanan harus dibatasi tidak lebih dari 300 mg per hari, dan 85 gram udang menyediakan sekitar setengah dari jumlah itu.
Penelitian menunjukkan bahwa asupan tinggi lemak jenuh dan lemak trans buatan memiliki dampak terbesar pada kolesterol darah.
Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan: Apa yang Terjadi pada Ibu Hamil dan Janin Ketika Sering Makan Udang?
Udang sangat rendah lemak jenuh dan tidak mengandung lemak trans kecuali jika sudah digoreng atau dimasak dengan cara menambahkan lemak trans.
Tetapi, jika Moms sudah memiliki kolesterol tinggi, ikuti saran dokter tentang diet kolesterol.
Alergen
Udang merupakan alergen teratas dari anggota keluarga kerang termasuk selain makanan laut seperti susu hingga telur.
Paparan udang oleh mereka yang alergi terhadap kerang dapat menyebabkan reaksi parah, termasuk anaphalyaxis yang mengancam jiwa.
Reaksi yang lebih ringan mungkin termasuk hidung tersumbat, bersin, kulit gatal, kesemutan di mulut, sakit perut, dan mual.
Maka, Moms dan Dads sebaiknya tidak kebanyakan makan udang dan segera temui ahli alergi untuk pengujian.
Mungkin mengandung kontaminan
Sebuah penelitian Arizona State University baru-baru ini menganalisis 27 sampel makanan laut, termasuk udang, dari 11 negara.
Para peneliti menemukan jumlah yang dapat dideteksi dari lima antibiotik berbeda, termasuk pada udang liar.
Ini adalah temuan penting, karena penggunaan antibiotik dalam produksi makanan telah berkontribusi pada peningkatan bakteri resisten antibiotik, masalah kesehatan masyarakat yang utama.
Source | : | Healthline,Health |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR