Nakita.id – Mitos vs fakta kehamilan tentang melewati mesin detektor bisa berbahaya bagi ibu hamil, begini penjelasannya.
Saat sedang mengandung, ibu hamil kerap dihadapkan pada sejumlah pantangan.
Mulai dari soal makanan dan minuman, aktivitas, hingga kebiasaan sehari-hari.
Salah satu pantangan yang kerap diperbincangkan di kalangan ibu hamil adalah melewati mesin detektor.
Ya, ibu hamil yang melewati mesin detektor disebut-sebut bisa membahayakan janin di dalam kandungan.
Lantas, benarkah hal tersebut? Kalaupun benar, kok bisa ya?
Daripada bertanya-tanya lagi, yuk Moms simak penjelasannya berikut ini.
Mitos vs fakta kehamilan tentang melewati mesin detektor bisa berbahaya bagi ibu hamil ternyata tidak terbukti kebenarannya, Moms.
Melansir dari Kompas.com, hal tersebut diperbolehkan karena mesin detektor yang biasanya ada di bandara ini memaparkan energi yang terlalu rendah untuk membahayakan ibu dan janin.
Ya, detektor logam pada mesin tersebut umumnya menggunakan medan magnet intensitas rendah untuk melacak benda-benda berbahaya atau terlarang yang terbuat dari metal.
Bahkan, medan magnet yang ada pada kulkas ternyata kekuatannya 10 kali lipat lebih tinggi dari mesin detektor di bandara lo, Moms.
Tak hanya itu, medan magnet kulkas 600 kali lipat lebih kuat dibanding alat pendeteksi logam yang berbentuk tongkat.
Sebagai informasi, mesin detektor di bandara memantulkan gelombang radio berenergi rendah untuk melacak keberadaan barang yang disembunyikan pengunjung.
Mengutip dari laman babycenter.com, gelombang radio tersebut adalah sebuah bentuk dari energi elektromagnetik yang sama dengan cahaya kasat mata, namun energinya jauh lebih rendah.
Pemindai dengan gelombang radio adalah temuan terbaru yang menggantikan "tugas" unit backscatter yang dihapuskan dari seluruh bandara di Amerika Serikat sejak tahun 2013.
Jika unit pemindai gelombang radio memantulkan gelombang atas tubuh seseorang, hingga menghasilkan gambar tiga dimensi, dengan mengukur energi yang dipantulkan kembali, backscatter menggunakan sinar-x tingkat rendah.
Dengan backscatter, akan muncul gambar dua dimensi tubuh dari orang yang diperiksa.
Tak hanya di AS, unit pemindai backscatter juga dihilangkan dari bandara-bandara di Eropa dan banyak tempat lainnya, namun masih mungkin ditemukan di beberapa negara.
Kendati demikian, pancaran sinar-x dari alat ini pun sebenarnya tergolong sangat rendah. Sebagai gambaran, dosis radiasi dinyatakan dalam microsieverts.
Dan, dibutuhkan sekitar 500.000 microsieverts untuk merusak janin yang berkembang dalam rahim.
Sementara, alat pemindai ini hanya menghasilkan paparan radiasi sebesar kurang dari satu microsieverts, yang artinya terlalu rendah untuk menyebabkan kerusakan pada ibu dan janin yang dikandungnya.
Jadi, mitos vs fakta kehamilan tentang melewati mesin detektor bisa membahayakan ibu dan janin dalam rahim tidak benar ya, Moms.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bolehkah Ibu Hamil Lewati Mesin Detektor di Bandara?".
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | Kompas.com,babycenter.co.uk |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR