Mitos vs Fakta Kehamilan, Apakah Minum Es Saat Hamil Membahayakan Janin?

Nakita.id - Mungkin ada banyak ibu hamil yang memikirkan mitos vs fakta kehamilan, apakah minum es saat hamil membahayakan janin?

Selama ini banyak mitos vs fakta kehamilan yang dipercaya masyarakat.

Salah satunya, ada anggapan bahwa minum es tidak baik untuk ibu hamil.

Dilansir oleh Kompas.com dari Pregnant, mitos ini berasal dari anggapan bahwa rahim bak inkubator bagi bayi.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan: Benarkah Stres pada Ibu Hamil Bisa Mengakibatkan Bayi Alami Autisme? Begini Penjelasannya

Sehingga janin dianggap membutuhkan makanan atau minuman yang hangat.

Namun, hal tersebut nyatanya hanya sekadar mitos, Moms.

Dilansir oleh Kompas.com dari Indianexpress.com, dokter spesialis obstetri dan ginekologi Dr Sangeeta Pikale dari S L Raheja Hospital India ikut angkat bicara.

Ia menyebut bahwa tidak masalah ibu hamil minum air es.

Terlebih, jika ibu hamil tersebut dalam kondisi sehat dan kandungannya tidak bermasalah.

"Selama sebelum mengandung tubuh ibu hamil tidak bereaksi pada minuman dingin atau es, tidak ada masalah," jelas dia seperti dilansir Indian Express.

Lebih lanjut, Pikale menyarankan untuk memerhatikan asupan untuk ibu hamil.

Seperti dalam kondisi tidak hamil, konsumsi asupan manis, soda, atau kafein berlebihan juga tidak baik bagi tubuh.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan, Banyak Makan Ikan Saat Hamil Bikin Bayi Bau Amis Saat Lahir, Benarkah?

"Batasan manis, kafein, dll saat hamil juga tidak jauh berbeda ketimbang sebelum hamil. Intinya, jangan berlebihan," jelas dia.

Pikale juga menyarankan ibu hamil untuk terus mengonsultasikan kondisinya kepada dokter.

Terutama jika ibu hamil memiliki kehamilan berisiko dan penyakit penyerta seperti diabetes, darah tinggi, dan kondisi medis lain.

Pantangan ibu hamil lainnya

Melansir dari Medical News Today, sebaiknya Moms hindari membersihkan kotoran kucing saat hamil.

Membersihkan kotak kotoran yang kotor dapat membuat seseorang berisiko terkena toksoplasmosis.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), jika seorang wanita hamil menularkan toksoplasmosis ke janinnya, bayi dapat mengalami gejala yang parah, termasuk kebutaan, cacat intelektual, kerusakan otak, kerusakan mata.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan: Apakah Benar Melahirkan Bayi Perempuan Lebih Mudah Dibandingkan Bayi Laki-laki? Begini Penjelasannya

Selain itu, menurut American Pregnancy Association, wanita hamil harus menghindari angkat berat.

Bagi sebagian wanita, mengangkat benda berat dapat meningkatkan risiko otot yang ditarik, hernia, berat badan lahir rendah, persalinan prematur.

Pantangan ibu hamil lainnya yakni dilarang berendam di air panas.

Menurut American Pregnancy Association, berendam air panas dapat menyebabkan hipertermia, atau suhu tubuh tinggi yang tidak normal, yang dapat menyebabkan kelainan bawaan.

PROMOTED CONTENT