Nakita.id - Apakah Mama tahu suhu normal pada bayi?
Ya… sekitar 36—37,5oC dengan pengukuran suhu aksiler (di ketiak).
Kenapa suhu tubuh bayi bagitu penting diketahui?
Sebab, mekanisme pengaturan suhu tubuh pada bayi belum berfungsi sempurna sehingga suhu tubuhnya bisa cepat menurun dan dapat menyebabkan hipotermia.
Kondisi hipotermia amat berbahaya karena berisiko tinggi membuat bayi mengalami sakit berat bahkan kematian.
Maka, Moms perlu tahu bahaya bayi kedinginan.
Hipotermia adalah kondisi dimana temperatur tubuh kurang dari 36°C.
BACA JUGA : Berikut Zodiak yang Dinilai Paling Cerdas, Adakah Zodiak Moms?
Ada dua jenis hipotermia, yaitu hipotermia sedang (suhu tubuh 32°C—36°C) dan hipotermia berat (suhu tubuh bayi < 32°C).
Semua dengan pengukuran temperatur suhu tubuh aksiler.
Bila pengukuran suhu dilakukan di rektal atau anus, suhu normalnya antara 0,5—1oC di atas suhu aksiler.
Bayi yang bagaimanakah yang rentan mengalami hipotermia?
Bayi prematur (bayi yang usia saat lahir kurang dari 37 minggu), bayi berat bayi lahir rendah (kurang dari 2.500 gram), bayi dengan skor apgar (kurang dari 7), dan bayi dari ibu dengan riwayat kehamilan kembar dua atau lebih.
Namun bayi-bayi normal pun rentan terkena hipotermia bila ada pemicunya, misal, baju basah atau ruangan terlalu dingin.
BACA JUGA : Vicky Prasetyo Akan Gelar Pesta Pernikahan Mewah Jilid 2 di Negara Ini
Terkait dengan pencegahan hipotermia, di rumah sakit atau rumah bersalin menerapkan prosedur pada setiap bayi baru lahir harus segera dikeringkan dengan handuk dengan cepat dari kepala dan kemudian seluruh tubuh bayi.
Setelah tubuh kering, bayi akan segera “dibungkus” dengan selimut, bila perlu diberikan topi.
Selanjutnya bayi akan diletakkan telungkup di atas dada ibunya untuk mendapatkan kehangatan dari dekapan ibu.
Untuk mencegah bayi kedinginan, penilaian derajat vitalitas bayi (lewat tes APGAR), biasanya juga dilakukan di bawah lampu agar sinar terangnya dapat memanasi tubuh bayi.
Tim medis/bidan pun akan menunda memandikan bayi baru lahir sampai suhu tubuh bayi stabil.
Pada bayi baru lahir sehat (lahir cukup bulan, berat badan lahir >2.500 gram, langsung menangis kuat), misalnya, maka bayi akan dimandikan dalam kurun waktu 24 jam setelah dilahirkan dengan menggunakan air hangat.
Sedangkan pada bayi baru lahir dengan risiko (keadaan umum bayi lemah atau bayi dengan berat badan lahir.
BACA JUGA : Wajib Waspada Jika Si Kecil Belum Bisa Berjalan Pada Usia Ini
Sekali lagi, kedinginan atau hipotermia ini tidak dapat dipandang remeh sebab pada saat hipotermia, akan terjadi penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan kebutuhan oksigen.
Inilah yang membuat hipotermia berbahaya.
Saat bayi baru lahir sudah pulang ke rumah, Moms disarankan untuk mengukur suhu bayi setiap 3 jam sekali.
Sebab, di manapun, bayi dan anak-anak akan lebih rentan terkena serangan hipotermia dibandingkan orang dewasa.
Untuk mengurangi risiko hipotermia, Moms dianjurkan sering menyusui bayi.
Kalau bayi tidak atau belum bisa mengisap puting susu, usahakan berikan bayi ASI perah.
Hangatkan kamar bayi dengan lampu sekitar 15—40 watt, taruh lampu sekitar 50 cm dari boks bayi dan pancarkan ke bayi.
Jangan biarkan bayi tidur di ruangan yang suhunya terlalu dingin.
Suhu aman AC untuk bayi adalah 26?C.
Selalu selimuti bayi (terutama yang baru lahir) dan pakaikan topi untuk menutupi kepala dan telinganya.
Pemakaian tutup kepala ini penting mengingat 25% panas hilang melalui kepala.
Jangan lupa memeriksa popok bayi.
Kalau Si Kecil pipis, segera ganti popoknya.
Tidak disarankan memakai popok sekali pakai, karena bila lupa diganti dalam waktu lama, dikhawatirkan popok akan terlalu basah dan membuat bayi kedinginan.
Jangan lupa lakukan skin to skin contact.
Tempelkan bayi ke dada Moms, suhu tubuh Mama yang hangat akan dialirkan pada bayi.
Salah satu kegunaan memberikan ASI secara langsung pada bayi adalah memberi kesempatan Mama melakukan kontak kulit dengan bayi.
Mengenali hipotermia bisa dilakukan Ibu dengan cara mencermati bayinya.
Pegang kaki dan tangannya, bila terasa dingin, bayi mungkin mengalami kedinginan, coba selimuti dia, gendong dan susui bayi.
Bila bayi juga tampak malas minum/berkurang minumnya, kurang aktif, wajah pucat, kebiruan, napasnya cepat atau berat, ukur suhu tubuhnya dengan termometer.
Jika memang hipotermia segera bawa bayi ke dokter.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR