Bayi prematur (bayi yang usia saat lahir kurang dari 37 minggu), bayi berat bayi lahir rendah (kurang dari 2.500 gram), bayi dengan skor apgar (kurang dari 7), dan bayi dari ibu dengan riwayat kehamilan kembar dua atau lebih.
Namun bayi-bayi normal pun rentan terkena hipotermia bila ada pemicunya, misal, baju basah atau ruangan terlalu dingin.
BACA JUGA : Vicky Prasetyo Akan Gelar Pesta Pernikahan Mewah Jilid 2 di Negara Ini
Terkait dengan pencegahan hipotermia, di rumah sakit atau rumah bersalin menerapkan prosedur pada setiap bayi baru lahir harus segera dikeringkan dengan handuk dengan cepat dari kepala dan kemudian seluruh tubuh bayi.
Setelah tubuh kering, bayi akan segera “dibungkus” dengan selimut, bila perlu diberikan topi.
Selanjutnya bayi akan diletakkan telungkup di atas dada ibunya untuk mendapatkan kehangatan dari dekapan ibu.
Untuk mencegah bayi kedinginan, penilaian derajat vitalitas bayi (lewat tes APGAR), biasanya juga dilakukan di bawah lampu agar sinar terangnya dapat memanasi tubuh bayi.
Tim medis/bidan pun akan menunda memandikan bayi baru lahir sampai suhu tubuh bayi stabil.
Pada bayi baru lahir sehat (lahir cukup bulan, berat badan lahir >2.500 gram, langsung menangis kuat), misalnya, maka bayi akan dimandikan dalam kurun waktu 24 jam setelah dilahirkan dengan menggunakan air hangat.
Sedangkan pada bayi baru lahir dengan risiko (keadaan umum bayi lemah atau bayi dengan berat badan lahir.
BACA JUGA : Wajib Waspada Jika Si Kecil Belum Bisa Berjalan Pada Usia Ini
Sekali lagi, kedinginan atau hipotermia ini tidak dapat dipandang remeh sebab pada saat hipotermia, akan terjadi penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan kebutuhan oksigen.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR