Badan Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE), pertama kali menyatakannya sebagai variant of consern (VOC) dalam pengarahan 11 Juni, dan pada 22 Juni, otoritas India mengikutinya.
Namun hingga saat adanya jejak virus corona varian delta plus ditemukan, varian ini tampaknya tidak umum, saat ini hanya menyumbang sebagian kecil dari urutan delta.
Meski begitu, WHO tetap waspada terhadap virus corona varian delta plus dan varian lainnya agar tak menimbulkan peningkatan penularan.
Sama seperti WHO, INSACOG juga waspada dan khawatir mengenai adanya kemunculan virus corona varian delta plus:
Bagaimanapun juga, mutasi semacam ini akan terus hadir di berbagai varian virus lainnya, jadi kemungkinan bukanlah sumber kekhawatiran baru.
Selain itu, ahli virologi Dr. Jeremy Kamil, dari Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Negeri Louisiana mengatakan bahwa tak perlu khawatir tentang adanya virus corona varian delta plus ini karena vaksin yang sekarang beredar juga mampu melawan varian baru tersebut.
Apa saja gejala virus corona varian delta plus?
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | Kompas.com,medical news today,WHO,hindustan times |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR