1. Ubah pola pikir
Cara pertama yaitu mengubah pola pikir dan pola respons untuk menjadi lebih baik.
"Kita akan lebih bahagia kalau kita positif thinking," kata David.
2. Ubah cara mendeskripsikan
Kalau sudah mengubah pola pikir, ubahlah kebiasaan labelling pada anak dengan mendeskripsikannya.
"Jadi orangtua bisa melatih diri menggambarkan dengan kata-kata apa yang anak kita lakukan," jelas David.
Contohnya, anak sedang lari-larian di rumah dan ada barang pecah belah, sehingga orangtua khawatir barang tersebut jatuh.
"Jadi kita bisa bilang, 'Adik atau kakak abang, kalau kamu lari-lari nanti kamu enggak sengaja menyenggol, kalau kamu menyenggol jatuh itu gucinya mama, pecah nanti kena kaki kamu'," jelas David mencontohkan.
Cara ini akan lebih baik dibandingkan Moms langsung melabeli anak dengan kata-kata negatif.
"Jangan pada ujungnya saja, 'Kamu bandel, kamu nakal bikin barang mama pecah' jangan begitu," pungkasnya.
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR