David menjelaskan bahwa ketika orangtua memuji anak dalam satu aktifitas, maka ia akan berpikir bahwa ia tidak mampu pada aktifitas lainnya.
"Kita anak berkembang dia mengalami pertumbuhan berbagai aspek. Jadi jangan dikotak-kotakan dalam satu aspek, ingat kalau dipuji dalam satu aspek saja terus-menerus akan berbahaya," jelas David.
Contohnya anak bagus dalam hal akademis, kemudian orangtua selalu memuji anak di bidang akademis saja misalnya 'kamu hebat nilainya 100', 'kamu hebat ranking 1', dan lain sebagianya.
"Dia akan merasa dia hanya mampu dalam hal itu, dia nggak mampu pada skill lain," jelas David.
Dengan begitu labelling positif ini juga tidak disarankan kepada Si Kecil.
David pun membagikan tipsnya untuk memuji anak yang benar sehingga tidak menjadi label tersendiri.
1. Puji prosesnya
Saat ingin memuji anak, janganlah terlalu fokus pada hasilnya.
Pujilah proses yang sedang dilakukan anak meski belum muncul hasilnya.
"Pujian terhadap proses itu menandakan bahwa kita sebagi orangtua bisa menerima keberhasilan maupun kegagalan yang dilakukan oleh anak," jelas David.
Contohnya Moms melihat anak belajar 2 jam malam ini mengingat besok akan ujian.
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR