Nakita.id - Moms yang sedang menanti kehadiran buah hati tentu ingin kehamilan berjalan dengan lancar.
Namun, ada saja kondisi dimana ibu harus kehilangan janinnya sehingga harus menjalani proses kuretase atau kuret.
Meskipun kuret tidak selalu dilakukan saat keguguran, kuret juga dilakukan untuk mendiagnosis suatu penyakit seperti pendarahan atau kanker.
Selain itu, kuret akan dilakukan jika terdapat kondisi medis yang berisiko seperti pertumbuhan janin yang tidak berkembang atau keadaan yang membahayakan jiwa ibu.
BACA JUGA: Ternyata Ini Rahasia Bunga Citra Lestari Untuk Jaga Penampilannya
Proses itu dilakukan untuk membersihkan sisa janin hingga rahim kosong sepenuhnya, karena jika dibiarkan akan menimbulkan gangguan kesehatan yang serius.
Saat dilakukan kuret, Moms akan dibius sementara dokter akan memasukkan alat bedah untuk mengangkat jaringan rahim.
Umumnya, pasien dapat beraktivitas lagi 1 atau 2 hari pascaproses kuret.
Biasanya, dokter akan menganjurkan agar setelah melakukan kuret tidak berhubungan intim karena rahim membutuhkan waktu untuk membangun lapisan baru.
BACA JUGA: Bayi Baru Lahir Bisa Meninggal Dunia Tanpa Jelas Penyebabnya, Kenapa?
Lalu, kapan waktu yang aman dan tepat jika ibu ingin hamil lagi setelah dikuret?
"Ibu yang ingin hamil lagi pasca kuret yang disebabkan keguguran, sebaiknya jangan kurang dari 3 bulan karena kalau kurang dari 3 bulan risiko untuk keguguran lagi meningkat 60% itu ada penelitiannya", ungkap dr. Benny Johan Marpaung, Sp.OG ditemui Nakita.id dalam acara perayaan ulang tahun Orami yang ke-5.
Benny menegaskan, seorang ibu akan hamil saat rahim sudah siap dibuahi.
Tak terkecuali dengan ibu yang sudah pernah dikuret, kehamilan langsung maupun ditunda memang lebih baik disesuaikan dengan kondisi rahim dan kesehatan ibu.
Selain itu, bagi ibu yang pernah melakukan kuretase dianjurkan untuk melakukan konsultasi lebih lanjut dengan dokter jika ingin hamil lagi.
"Hamil langsung maupun ada penundaan silahkan tetapi ingat dikaji dulu apa penyebab keguguran sebelumnya, misalkan ada penyakit infeksi, trauma atau gangguan tekanan darah supaya hamil berikutnya akan lebih berhasil", ujarnya.
BACA JUGA: Catat, Ini Cara yang Benar Memotong Daging Agar Empuk Saat Dimasak
Selain itu, penyakit bawaan seperti hipertensi dan diabetes juga meningkatkan risiko keguguran.
Oleh karena itu, penting untuk diwaspadai Moms jika keguguran berlangsung berulang berarti ada sesuatu yang salah dengan rahim. (*)
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR