Nakita.id - Setiap orangtua tentu ingin sekali anaknya tumbuh dan berkembang dengan baik.
Pertumbuhan dan perkembangan anak memang wajib Moms perhatikan sejak Si Kecil masih dalam kandungan.
1000 hari pertama kehidupan anak merupakan momen di mana Moms dan Dads harus melakukan berbagai cara agar pertumbuhan dan perkembangan sang buah hati bisa optimal.
Faktor utama yang wajib diperhatikan adalah asupan gizi yang dikonsumsi Moms dan Si Kecil.
Seperti diketahui, gizi memegang peran penting dalam perkembangan dan pertumbuhan anak.
Baca Juga: Ingin Melahirkan di Bidan Saat Pandemi Covid-19? Begini Syarat yang Harus Dipenuhi Moms
Jika gizi yang didapat anak tidak sesuai atau bahkan kekurangan, maka bukan tidak mungkin tumbuh kembangnya menjadi tidak optimal.
Anak yang mengalami kekurangan gizi pun akan berisiko mengalami stunting.
Stunting pada anak biasanya ditandai dengan tinggi badan Si Kecil yang tidak sesuai dengan usianya.
"Stunting adalah kondisi tinggi badan anak lebih pendek dibanding tinggi badan anak seusianya, Kasus stunting masih menjadi masalah kesehatan dengan jumlah yang cukup banyak Hal ini disebabkan oleh kekurangan gizi kronis," menurut Yuli Astuti Setiasih, S,ST,Bdn,MMR, dari Rumah Sakit JIH, Sleman, Yogyakarta, Jawa Tengah dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Rabu, (4/8/2021).
Bidan Yuli juga menjelaskan bahwa, selain kurangnya asupan gizi, stunting juga bisa disebabkan oleh faktor lain.
"Faktor penyebab stunting bersifat multidimensi, tidak hanya disebabkan oleh satu faktor saja," ujar Yuli.
"Selain gizi buruk yang didapatkan oleh ibu hamil dan balita, faktor lain penyebab stunting adalah praktik pengasuhan yang kurang baik, terbatasnya pelayanan kesehatan pada ibu selama masa kehamilan dan setelah melahirkan, kurangnya akses ke makanan bergizi, kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi," imbuhnya.
Bidan Yuli pun menerangkan, stunting bisa terjadi sejak anak masih berada di dalam kandugan.
"Masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama. Hal ini terjadi karena asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun," ungkapnya.
Sedangkan menurut Bidan Zahrotun Nisa, Puskesmas Selopampang, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (3/8/2021) menjelaskan, penyebab stunting di Indonesia bisa disebabkan karena mitos yang beredar.
"Mungkin bisa dari ibunya saat hamil, karena di Indonesia sendiri penuh sekali sama tradisi dan budaya (mitos). Banyak larangan tentang tidak boleh makan telur, tidak boleh makan cumi nanti anaknya hitam. Itu bisa jadi penyebab ibu kekurangan nutrisi," kata Bidan Nisa.
Selain itu, pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) yang tidak tepat juga bisa menjadi penyebab stunting.
"Pemberian makanan yang belum waktunya, pemberian MPASI yang kurang tepat itu yang bisa menyebabkan stunting," sambungnya.
Sedangkan, menurut Bidan Rini Marlina, S.ST mengatakan, pada awal kehamilan tentu Moms akan merasakan mual yang luar biasa dan akan sulit makan.
Jika hal tersebut tidak diatasi dengan baik, maka janin tidak akan mendapat asupan gizi yang pas dan berisiko mengalami stunting.
"Faktor yang utama adalah gizi dari awal kehamilan. Karena, ada beberapa ibu hamil yang mengalami muntah-muntah saat awal kehamilan. Bidan berusaha memberikan penyuluhan atau solusi bagaimana saat ibu hamil mengalami muntah-muntah bisa tetap mendapatkan gizi yang cukup," ujar Bidan Rini dari Klinik Bidan Rini Marlina yang berlokasi di Sawangan, Depok, Jawa Barat, Senin (2/8/2021).
Para bidan juga akan mengarahkan bagaimana cara mengelola makanan yang baik agar kebutuhan gizi ibu hamil dan janin terpenuhi, sehingga mengurangi risiko terjadinya stunting pada anak.
"Karena, bayi itu masa pertumbuhannya dari awal kehamilan, pemenuhan gizi selama hamil, makanan baik dan bagaimana cara mengolahnya, cara memasak, dan cara mengonsumsinya, pemberian tablet vitamin, sampai nanti ibu berslalin, kemudian pola makan ASI, MPASI, itu bidan mulai berikan penyuluhan dari awal kehamilan," pungkasnya.
POLYTRON Luncurkan Kitchenmate Oven Listrik, Memasak Jadi Makin Mudah dan Praktis
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR