Nakita.id - Mitos atau fakta pasangan yang menikah muda berisiko lahirkan bayi stunting? simak penjelasan para bidan Moms.
Menikah merupakan salah satu impian terbesar sebagian besar orang.
Dalam agama pun mewajibkan para umatnya untuk menikah. Karena menikah sendiri dianggap sebagai ibadah terpanjang yang wajib dilaksanakan.
Namun meski begitu menikah sendiri bukan perkara yang mudah dan harus dipikirkan matang-matang.
Baca Juga: Angkanya Masih Tinggi di Indonesia, Begini Peran Bidan dalam Penurunan Stunting Pada Anak
Menikah juga membutuhkan persiapan yang luar biasa baik secara fisik, mental, atau pun materi.
Akan tetapi faktanya kini banyak pasangan yang menikah muda tanpa adanya pesiapan mental atau pun materi yang baik.
Hal tersebut bisa terjadi karena sudah banyak sekali pasangan muda yang melakukan sex bebas tanpa adanya ikatan pernikahan dan kemudian hamil.
Karena sudah adanya janin maka mau tidak mau pasangan tersebut harus dinikahi.
Kehamilan di usia muda pun memiliki risiko yang cukup tinggi. Karena dikhawatirkan secara fisik dan mental Moms belum siap.
Bahkan banyak yang mengatakan bahwa pasangan yang menikah muda berisiko melahirkan bayi stunting.
Lantas mitos atau fakta pasangan yang menikah mudah berisiko lahirkan bayi stunting?
Baik jadi berdasarkan hasil peliputan khusus yang dilakukan Nakita.id kali ini mendapatkan hasil bahwa itu memang fakta.
Salah seorang Bidan bernama Bidan Yuli Astuti Setiasih , S,ST,Bdn,MMR, dari Rumah Sakit JIH, Sleman, Yogyakarta, Jawa Tengah dalam wawancara khusus bersama Nakita.id, Rabu, (04/08/2021) mengatakan, berdasarkan penilitian salah satu penyebab stunting adalah usia melahirkan yang terlalu muda.
"Melahirkan terlalu muda berpengaruh terhadap bayi stunting. Berdasarkan hasil penelitian tahun 2020, untuk mengetahui prevalensi kejadian stunting pada balita (12-59 bulan) di Pontianak Tenggara Kalimantan Barat. terdapat tiga determinan yang dapat mempengaruhi kejadian stunting. Tiga determinan tersebut diantaranya adalah, adalah asupan protein kepada bayi, riwayat penyakit diare bayi, dan usia melahirkan yang terlalu muda," ungkap Bidan Yuli.
Senada dengan Bidan Yuli, Bidan Zahrotun Nisa, Puskesmas Selopampang, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (02/08/2021) mengatakan, pasangan yang menikah muda memang berisiko melahirkan bayi yang stunting.
Karena kehamilan di usia muda bisa membuat Moms dan calon buah hatinya berubutan asupan nutrisi.
"Menurut saya bisa ya karena kan kehamilan remaja. Kehamilan pada remaja akan mempengaruhi nutrisi yang masuk pada janin akibat kompetisi. Jadi di sini kebutuhan nutrisi si janin, dengan kebutuhan si remaja itu sendiri jadi rebutan. Masa remaja itu kan masih masa pertumbuha ya kemudian ada janin di tubuhnya sehingga berbagi nutrisi. Risikonya besar sekali dan menyebabkan bayi stunting," ungkap Bidan Nisa.
Kurangnya pengetahuan tentang 1000 hari pertama kehidupan anak pada ibu muda juga bisa membuat anak menjadi stunting.
"Ketidak siapan fisik dan mental pada ibu hamil yang usianya muda juga menjadi tantangan, kurangnya pengetahuan ibu tentang persiapan gizi, lalu pada 1000 hari kehidupan anak," ujar Bidan Nisa.
Baca Juga: Mitos VS Fakta Kehamilan, Pantangan Renovasi atau Bangun Rumah Ketika Ada Ibu Hamil, Benarkah?
Sedangkan menurut Bidan Rini dari Klinik Bidan Rini Marlina, Sawangan, Depok, Jawa Barat, Senin (02/08/2021) menjelaskan, pernikahan di usia muda tidak selalu menyebabkan bayi stunting karena ada pula pasangan muda yang justru mampu berpikir dewasa.
Sehingga ia merasa memiliki tanggung jawab terhadap kehamilannya tersebut.
"Bisa ya bisa tidak, ada beberapa pasangan muda namun ia mampu berpikir dewasa. Sehingga meski di usia muda ia tetap mampu berpikir tanggung jawab terhadap kehamilannya, dia berusaha mencari tahu, belajar, dan bertanya, sehingga mungkin anaknya bisa tetap sehat. Lingkungan keluarga juga sangat mendukung," tutup Bidan Rini.
Shopee Bersama Tasya Kamila dan Bittersweet by Najla Ceritakan Dampak Positif Inovasi dalam Berdayakan Ekosistem
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR