"Menurut saya bisa ya karena kan kehamilan remaja. Kehamilan pada remaja akan mempengaruhi nutrisi yang masuk pada janin akibat kompetisi. Jadi di sini kebutuhan nutrisi si janin, dengan kebutuhan si remaja itu sendiri jadi rebutan. Masa remaja itu kan masih masa pertumbuha ya kemudian ada janin di tubuhnya sehingga berbagi nutrisi. Risikonya besar sekali dan menyebabkan bayi stunting," ungkap Bidan Nisa.
Kurangnya pengetahuan tentang 1000 hari pertama kehidupan anak pada ibu muda juga bisa membuat anak menjadi stunting.
"Ketidak siapan fisik dan mental pada ibu hamil yang usianya muda juga menjadi tantangan, kurangnya pengetahuan ibu tentang persiapan gizi, lalu pada 1000 hari kehidupan anak," ujar Bidan Nisa.
Baca Juga: Mitos VS Fakta Kehamilan, Pantangan Renovasi atau Bangun Rumah Ketika Ada Ibu Hamil, Benarkah?
Sedangkan menurut Bidan Rini dari Klinik Bidan Rini Marlina, Sawangan, Depok, Jawa Barat, Senin (02/08/2021) menjelaskan, pernikahan di usia muda tidak selalu menyebabkan bayi stunting karena ada pula pasangan muda yang justru mampu berpikir dewasa.
Sehingga ia merasa memiliki tanggung jawab terhadap kehamilannya tersebut.
"Bisa ya bisa tidak, ada beberapa pasangan muda namun ia mampu berpikir dewasa. Sehingga meski di usia muda ia tetap mampu berpikir tanggung jawab terhadap kehamilannya, dia berusaha mencari tahu, belajar, dan bertanya, sehingga mungkin anaknya bisa tetap sehat. Lingkungan keluarga juga sangat mendukung," tutup Bidan Rini.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR