Nakita.id - Teh merupakan salah satu minuman yang dari dulu hingga saat ini masih menjadi favorit banyak orang.
Pasalnya teh sendiri bisa diolah menjadi berbagai minuman yang enak dan menyegarkan.
Teh juga bisa dicampur dengan bahan lain seperti susu, buah-buahan, kopi, dan lainnya agar menjadi minuman yang enak dan mahal.
Karena teh sendiri memiliki segundang manfaat baik untuk kesehatan.
Teh sendiri memiliki sifat antioksidan, kemudian bisa memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak, dan dipercayai bisa mencegah risiko penyakit mematikan seperti jantung.
Setiap orang juga tentu memiliki cara tersendiri ketika meminum teh.
Ada yang mengonsumsinya di pagi hari, ada juga yang justru setelah makan.
Kebiasaan minum teh setelah makan ternyata sangat tidak dianjurkan Moms.
Karena minum teh setelah makan bisa mendatangkan berbagai masalah kesehatan.
Melansir dari Kompas.com, minum teh setelah makan ternyata berisiko menganggu proses pencernaan hingga penyerapan nutrisi ke dalam tubuh.
Itske M. Zijp dkk, peneliti dari Unilever Research Vlaardingen, Vlaardingen, The Netherlands, menyatakan minum teh saat dan tidak lama setelah makan terbukti dapat memengaruhi penyerapan zat besi.
Hal tersebut disebabkan karena teh sendiri memiliki kandungan tannin dan polofenol.
Kandungan tersebut lah yang menyebabkan zat besi dan protein dari makanan yang baru dimakan terikat.
Jika kebiasaan minum teh setelah makan terus dilakukan maka berpotensi mendatangkan berbagai kesehatan lain.
Seperti tubuh menjadi mudah lelah, jantung berdebar, dan juga sulit bernapas Moms.
Maka dari itu ada baiknya setelah makan besar apalagi nasi lebih baik mengonsumsi air putih terlebih dahulu.
Dengan mengonsumsi air putih sistem pencernaan pun menjadi lebih baik sehingga tidak mendatangkan masalah kesehatan.
Ada baiknya jika ingin mengonsumsi teh lebih baik di pagi hari sebelum makan, atau di jam-jam dimana Moms tidak mengonsumsi makanan apapun kecuali teh.
Moms, Yuk Wujudkan Tubuh Sehat di Tahun Baru dengan Kesempatan Emas dari Prodia Ini!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR