Nakita.id - Bagi pasangan suami istri, berhubungan intim adalah suatu kegiatan yang bisa mempererat hubungan.
Tak hanya kedekatan fisik, hubungan intim juga dapat meningkatkan ikatan batin antara Moms dan Dads.
Sehingga, hubungan intim yang berkualitas bisa menambah keharmonisan dalam berumah tangga.
Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa hubungan intim bisa berdampak baik untuk kesehatan.
Namun, karena satu dan lain hal menyebabkan beberapa pasangan jarang berhubungan intim.
Frekuensi hubungan intim yang jarang ternyata bisa membuat tubuh mengalami beberapa perubahan. Berikut ulasannya melansir Reader's Digest:
Perubahan libido
Bercinta memiliki kekuatan untuk memperbaiki suasana hati dan bahkan mengurangi ukuran pinggang, dan bercinta sekali seminggu dapat meningkatkan umur panjang.
Tidak melakukan hubungan intim bisa memengaruhi tubuh dan dapat bervariasi berdasarkan kesehatan, usia, dan bahkan jenis kelamin.
Bagi Moms dan Dads yang jarang berhubungan badan bisa mengalami perubahan libido.
Ada yang libidonya menurun, namun ada yang justru meningkat.
"Untuk beberapa orang yang menahan diri dari berhubungan intim, mereka mulai merasa lebih lamban, dengan vitalitas dan kelaparan kurang untuk seks," kata Sari Cooper, LCSW, terapis seks bersertifikat.
"Anda mungkin mengabaikan hasrat seksual, tetapi bagi orang lain, tidak berhubungan seks dapat membuatnya memiliki hasrat lebih untuk berhubungan badan," sambungnya.
Baca Juga: Ini Dia 4 Kebiasaan yang Dapat Membuat Berhubungan Intim Kembali Berapi-api Seperti Awal Pernikahan
Cenderung memiliki suasana hati buruk
"Ketika orang berhubungan intim, mereka biasanya melakukan kontak kulit ke kulit, dan kontak semacam ini adalah cara utama kita sebagai manusia layaknya bayi dengan ibu," kata Cooper.
"Hubungan seksual memberi banyak sentuhan dan sentuhan pada pasangan, dan dapat membantu mengatur suasana hati satu sama lain," imbuhnya.
Seorang penulis sebuah buku bertema seks yang bernama Streicher juga mengatakan bercinta dapat membantu meningkatkan semangat melalui endorfin yang meningkatkan suasana hati.
Tanpa manfaat ini, Moms dan Dads mungkin cenderung merasa sedih, tetapi tidak berarti akan mengalami depresi klinis.
Dinding Miss V melemah
Bagi perempuan yang memasuki masa menopouse, penting untuk berhubungan intim secara teratur.
Sebab, bila tidak bisa menyebabkan dinding pada Miss V melemah.
"Wanita yang lebih tua yang tidak melakukan hubungan intim lebih cenderung mengalami penipisan dan pengeringan jaringan," kata Dr. Streicher.
Dinding Miss V yang melemah bsia menyebabkan rasa yang tidak nyaman saat kembali berhubungan.
Baca Juga: Hubungan Intim Terasa Hambar Setelah Menikah Bertahun-tahun? Buat Suasana Ranjang Memanas dengan Ini
"Tanpa frekuensi hubungan intim yang teratur seiring bertambahnya usia, dinding Miss V Anda menipis dan dapat menyebabkan hubungan seks yang menyakitkan ketika Anda akhirnya kembali berhubungan," kata Cooper.
Mungkin mengeluarkan sedikit pelumasan
Miss V juga bisa mengalami kesulitan dilumasi ketika Moms mulai melakukan hubungan intim lagi.
Seperti penipisan dinding Miss V, ini terjadi seiring bertambahnya usia karena kurangnya hormon seperti estrogen.
"Jika Anda seorang wanita muda berusia 20 atau 30 tahun, mereka akan memiliki banyak estrogen di sekitarnya untuk memastikan jaringan-jaringan itu tetap sehat, elastis, dan dilumasi" ketika tidak berhubungan seks, kata Dr. Streicher.
"Jika Anda seseorang yang berusia 60 dan tidak memiliki estrogen, ia telah kehilangan bagian itu," imbuhnya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Reader's Digest |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR