- Tidak memberi respons bermain seperti anak-anak seusianya.
- Tidak dapat berbagi minat dengan orang lain.
- Kurang mampu melakukan interaksi sosial timbal balik.
* Gangguan kualitatif pada komunikasi
- Terlambat atau tidak mampu bicara, tanpa kompensasi penggunaan gesture (bahasa tubuh). Misalnya saat menginginkan sesuatu, kalau bayi lain sudah bisa menunjuk, anak ini tidak bisa melakukannya.
BACA JUGA: Moms, Sebaiknya Jangan Basahi Sikat Gigi dengan Air Sebelum Digunakan
- Keterlambatan kemampuan bicara ini memang baru bisa terlihat jelas setelah anak berusia di atas 2 tahun. Meski begitu, setidaknya bayi-bayi autis ini tidak menunjukkan respons yang berarti saat diajak "ngobrol".
* Perilaku dan minat yang terbatas
- Minat yang terbatas dan abnormal dalam intensitas dan fokus.
- Terikat secara kaku pada ritual yang spesifik tapi tidak fungsional. Contohnya, anak ini terlihat "bengong" berjam-jam melihat satu jenis mainannya.
- Gerakan yang stereotipik dan berulang, seperti flapping (mengepakkan tangan), gerakan jari-jari, rocking (mengayunkan badan).
- Preokupasi atau memberi perhatian kelewat besar pada bagian dari benda.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR