Nakita.id - Buah rambutan memang sudah tidak asing lagi bagi Moms.
Tapi, apa Moms berani mengonsumsi daun rambutan?
Selama ini, Moms hanya tahu kalau buah rambutan yang bisa dikonsumsi. Ini karena buahnya memiliki rasa asam dan manis yang khas yang buat satu Indonesia menyukainya.
Apalagi, rambutan merupakan salah satu pohon buah asli dari Indonesia.
Baca Juga: Moms, Yuk Kenali 4 Jenis Batuk Pada Anak dan Cara Meredakannya
Ketika musim buah rambutan, Moms pasti akan memburunya karena tidak ingin ketinggalan untuk merasakan enaknya.
Tapi, Moms tidak mau mengumpulkan daunnya dan menyingkirkannya begitu saja.
Padahal, mengutip dari Boldsky, daun rambutan memiliki segudang manfaat jika Moms mau mengolahnya menjadi air rebusan daun rambutan.
Ini karena daun rambutan memiliki kandungan afrodisiak alami.
Afrodisiak alami ini bermanfaat untuk Dads sebenarnya, tapi ini juga bagus diminum untuk para Moms juga.
Dari kandungan yang ada pada daun rambutan, Moms dan Dads bisa merasakan sederet manfaat air rebusan daun rambutan berikut ini:
Meredakan rasa sakit
Resep ini sebenarnya sudah terkenal di Tiongkok dan menjadi resep andalan ketika Moms mengalami nyeri haid atau merasakan rasa sakit tak tertahankan pada tubuh.
Baca Juga: Tak Butuh Waktu Lama, Uban di Kepala Bisa Musnah Hanya dengan Rambutan, Begini Trik Mudahnya
Khasiat analgesik daun rambutan banyak dikenal dalam pengobatan Tiongkok.
Memperbaiki libido
Nah, kalau ini ramuan alami untuk memperbaiki libido Dads.
Mengkonsumsi daun rambutan dapat meningkatkan dan merangsang libido.
Afrodisiak alami akan bekerja bila Dads rutin mengonsumsi daun rambutan ini.
Cara terbaik untuk memakan hingga mendapat kandungan itu adalah dengan cara merebus daun dalam air dan meminumnya.
Cara membuatnya pun sangat mudah.
Siapkan daun rambutan yang masih muda dan air mendidih.
Setelah air berubah warna dan mulai hangat, minum air rebusan daun rambutan tersebut saat perut kosong.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | Boldsky |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR