Anda bisa melakukan aktivitas ini beberapa kali dalam sehari atau setiap kali merasakan sesak napas.
Yang terbaik adalah tetap bernapas perlahan, mudah, dan dalam daripada cepat. Anda juga dapat mencoba jenis latihan pernapasan dalam, seperti pernapasan diafragma.
Tapi perlu dipahami bersama, kualitas bukti di balik latihan pernapasan dalam untuk mengatasi sesak napas masih terbatas, dan penelitian sedang berlangsung.
Ada juga beberapa risiko yang terkait dengan melakukan latihan pernapasan dalam secara tidak benar.
Di mana, penelitian menunjukkan bahwa ketika seseorang melakukannya dengan tidak benar, latihan pernapasan dalam bisa lebih berbahaya daripada membantu dalam mengatasi sesak napas.
Misalnya, pada beberapa orang dengan kondisi pernapasan kronis yang parah, latihan pernapasan dalam dapat menyebabkan hiperinflasi, yang terjadi ketika peningkatan volume paru-paru menghalangi aliran udara yang efisien dalam tubuh.
Risiko lain termasuk berkurangnya kekuatan diafragma dan peningkatan sesak napas. Jika memungkinkan, lakukan latihan pernapasan dalam dengan bantuan ahli medis terlatih untuk mengurangi potensi risiko.
Pernapasan melalui mulut
Latihan pernapasan lain yang dapat membantu meredakan sesak napas adalah pursed lip breathing.
Latihan pernapasan ini dapat membantu mengurangi sesak dengan memperlambat laju pernapasan seseorang dan membantu melepaskan oksigen yang terperangkap di paru-paru.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR