Nakita.id - Bekerja di sebuah perusahaan besar dan mewah dengan penjualan yang fantastis ternyata tak selamanya sebanding dengan hasilnya.
Seperti nasib para karyawan perusahaan Apple di China.
Alih-alih bekerja di sebuah perusahaan dengan pendapatan tertinggi, para karyawan ini miliki gaji dan juga segala fasilitas yang tak sebanding.
Perusahaan Apple di China yang merupakan salah satu bisnis manufaktur yang dimiliki oleh Amerika ini memang menawarkan harga Apple yang lebih murah dibandingkan dengan harga Apple buatan Amerika.
Hal tersebut karena perusahaan Apple China di bawah pabrik-pabrik kasar yang dikelola di bawah kondisi ilegal.
Para pekerja di perusahaan tersebut harus berdiri selama 12 jam dan memiliki waktu istirahat hanya sekitar 30 menit.
Dilansir dari theguardian.com, bahkan mereka bekerja tanpa peralatan pelindung yang memadai.
Hal itu membuat mereka berisiko terkena bahan kimia, kebisingan dan juga terkena laser.
BACA JUGA: Cara Menghentikan Foto Masuk Secara Otomatis pada Whatsapp di Android
Perusahaan Apple memiliki self-forced selama 60 jam kerja dalam seminggu, sedangkan perusahaan Apple di China memiliki jam kerja 69 jam dalam seminggu.
Dengan jam kerja yang lebih banyak dibandingkan dengan pekerja di Amerika Serikat, pekerja di China hanya digaji 1,12 USD per jam, atau sekitar Rp 13 ribu per jam dengan beban kerja yang sangat berat.
Tak hanya itu, setiap mereka akan mengawali pekerjaan, mereka diperintahkan untuk berbaris dan melakukan pemanasan seperti militer.
Mereka harus berdiri dan mengerjakan hal yang itu-itu saja selama 12 jam sehari.
Seperti memasang baut, memberi label, dan lain sebagainya.
BACA JUGA: Tega! Nenek ini Digugat 1,8 Miliar Oleh Anak-Anaknya Sendiri
Tak hanya pekerjaan yang berat dan membosankan, mess tempatnya bekerja juga jauh dari kata layak.
Mereka diberikan tempat tinggal yang kumuh, tak terawat, dan kurang mendapat udara segar sehingga mereka juga tak nyaman saat beristirahat.
Pabrik Apple di China memiliki pekerja lebih dari 300.000 di dalam satu pabrik.
BACA JUGA: Dulu Diselamatkan Seekor Anjing dari Sampah, Kini Bayi ini Tumbuh Lucu
Dengan rentan waktu kerja yang sangat lama dan juga tidak adanya pelindung saat mereka bekerja, sedikitnya 140 pekerja menderita cedera serius akibat terpapar bahan kimia.
Bahkan pada tahun 2012, 75 pekerja meninggal dunia karena tak bisa tertolong lagi.
Perusahaan Apple dari California telah memberi peringatan tentang bahaya yang akan dihadapi para pekerja di Chengdu, China jika mereka masih bekerjatanpa menggunakan pengaman.
Bahkan hal itu juga menyalahi aturan negara dan bisa dilaporkan sebagai salah satu pelanggaran kerja.
Tetapi hal itu sama sekali tak digubris dengan alasan biaya produksi yang mereka dapat dan juga penjualan mereka jauh di bawah harga Apple California.
BACA JUGA: Sederet Makanan Murah Meriah Favorit Ibu Negara Indonesia, Sate Kere Salah Satunya
Ketika para eksekutif Apple dari California datang untuk memperbaiki seluruh sistemnya, selalu saja ada yang lolos.
Dan hal yang diperbaiki oleh para eksekutif akan kembali lagi pada kebiasaan semula hanya dengan selang waktu kurang dari satu minggu.
Dilansir dari Kompas.com, seorang mantan eksekutif Apple mengatakan, "Kami berusaha sangat keras untuk membuat perbaikan," kepada New York Times.
Source | : | theguardian.com,kompas |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR