Mengutip kompas.com dari TikTok dr. Alicia @scrambledjam bahwa alasan utamanya yaitu mengacu pada eksperimen 'Anjing Pavlov'.
Eksperimen tersebut merupakan kondisi anjing yang mengasosiasikan berbagai rangsangan dengan mendapatkan makanan.
Dan di waktu selanjutnya, anjing mengeluarkan air liur hanya dengan mendengar atau melihatnya saja.
Dan manusia mengasosiasikan suara air mengalir dengan kebutuhan untuk buang air kecil.
"Kandung kemih kita bergantung pada sinyal yang didapat, baik dari peregangan dinding kandung kemih saat terisi maupun sinyal dari otak yang memberi tahu kapan harus berkontraksi untuk buang air kecil."
Baca Juga: Sering Kali Tidak Disadari, Berikut Ciri-ciri Hamil dengan Masalah Diabetes Gestasional
"Kita perlu menghindari untuk melatih kandung kemih mengasosiasikan sinyal tertentu dengan keinginan buang air kecil," ujarnya.
Ketika kebiasaan membuang air kecil saat mandi terus dilakukan, seiring waktu buang air kecil akan terpicu dengan suara air mengalir lainnya seperti buka keran saat cuci piring atau tangan.
"Bagi sebagian orang, hal ini mungkin hanya sedikit mengganggu. Tapi, bagi orang-orang dengan segala jenis disfungsi dasar panggul, ini dapat berkontribusi pada inkontinensia mendesak (atau buang air kecil ketika kita sekadar memiliki keinginan untuk menggunakan kamar kecil)," tambahnya.
Dan alasan kedua yaitu untuk wanita karena otot panggul tidak dapat sepenuhnya mengendur pada wanita saat berdiri.
Hal ini bisa menyebabkan masalah dalam jangka panjang.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR