Menurutnya, berkencan atau berkenalan dengan serius dan waktu yang lama jadi kunci memiliki pernikahan yang langgeng dan mendapat perlindungan dan risiko perceraiannya rendah.
2. Mementingkan materi dan penampilan
Meski tak bisa dipungkiri bahwa pernikahan harus didasari dengan materi yang cukup, akan tetapi jika salah satu pihak mengutamakan materi dan penampilan di atas rasa cinta juga jadi pemicunya.
Bagi beberapa orang, memiliki pasangan yang berwajah rupawan dan berasal dari keluarga terpandang adalah hal utama.
Hal ini tentu didasari oleh faktor 'bibit, bebet, bobot' bagi masyarakat Indonesia.
Sementara itu, menurut studi yang dianalisis ilmuwan Randal Olson mengungkapkan jika pria yang menganggap penampilan penting itu 1,5 kali lebih mungkin bercerai daripada pria yang tidak.
Baca Juga: Marak Perceraian, Kenali Tanda-Tanda Pasangan yang Rentan Bercerai
Di sisi lain, perempuan yang mementingkan kekayaan pasangannya 1,6 kali lebih mungkin mengakhiri perkawinan.
3. Empat perilaku yang dilakukan terhadap pasangan
Dalam makalahnya yang berjudul "Waktu Perceraian: Memprediksi Kapan Pasangan Akan Menceraikan Lebih dari Satu Periode 14-Tahun", John Gottman, profesor emeritus psikologi di University of Washington, bersama dengan Robert Levenson, profesor psikologi di University of California menganalisis penyebab perceraian berdasarkan perilaku pasangan.
Studi tersebut menemukan empat perilaku khusus yang membuat pasangan bercerai: penghinaan, kritik, pertahanan diri, dan penghalang (artinya: pendengar menjauh dari percakapan tentang pernikahan).
Empat sifat tersebut dinilai sangat menghancurkan pernikahan.
4. Biaya pernikahan yang terlampau fantastis
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | thelist.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR