Melansir dari Medical News Today, penulis utama studi Tessa Kole, dari University Medical Center Groningen di Belanda, mengatakan bahwa temuan mereka menunjukkan bahwa profesional kesehatan harus mempertimbangkan golongan darah seseorang ketika menilai risiko kardiovaskular mereka.
Ada beberapa faktor risiko serangan jantung yang bisa diatasi, seperti pola makan yang buruk, kurang olahraga, dan merokok.
Namun, beberapa faktor risiko serangan jantung tidak dapat diubah, seperti usia, jenis kelamin, dan riwayat keluarga penyakit jantung.
Studi baru menunjukkan bahwa golongan darah harus ditambahkan ke daftar tersebut.
Dalam penelitian tersebut, Kole dan tim sampai pada temuan mereka dengan melakukan meta-analisis studi yang melaporkan golongan darah peserta dan kejadian kardiovaskular, termasuk serangan jantung, penyakit jantung, gagal jantung, dan kematian kardiovaskular.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR