Nakita.id - Martabak menjadi makanan primadona bagi masyarakat Indonesia.
Pada kenyataannya, martabak banyak digemari setiap orang saat sedang ada acara keluarga atau kumpul-kumpul bersama teman di rumah.
Rasanya yang manis dibalut dengan berbagai macam toping, membuat Moms tak bisa menolak martabak yang disuguhkan.
Martabak juga bisa didapatkan dengan mudah, karena hampir di sepanjang jalan terdapat penjual martabak.
Maka tak heran jika banyak orang-orang mengonsumsi martabak pada malam hari untuk menjadi teman dikala waktu santai.
Namun ternyata, mengonsumsi martabak saat malam hari justru berbahaya bagi tubuh.
Melansir kompas.com mengonsumsi martabak di malam hari justru sangatlah berbahaya.
Martabak mengandung lemak dan juga minyak di dalamnya, jika dikonsumsi saat malam hari tubuh akan merasa lemas di pagi hari.
Hal itu bisa terjadi dikarenakan perut harus bekerja lebih keras untuk bisa mencerna makanan.
Martabak yang ditambahkan toping keju juga memicu timbunan lemak di dalam tubuh.
Sehingga rentan bagi tubuh mengalami obesitas.
Rasanya yang manis membuat martabak bisa membuat proses tidur menjadi lebih nyenyak.
Namun, jika dikonsumsi secara berlebihan, martabak manis justru meningkatkan kadar gula yang bisa mengganggu kenyamanan tidur.
Saat mengonsumsi martabak di malam hari, bisa mengakibatkan menurunnya daya ingat.
Lemak dalam martabak bisa meningkatkan hormon insulin, sehingga terjadi penurunan fungsi kognitif pada otak.
Martabak manis memang memiliki kandungan gizi, tetapi kandungan kalori dan lemaknya jauh lebih tinggi.
Mengonsumsi martabak masih diperbolehkan dengan mengatur porsi secukupnya saja.
Moms diperbolehkan mengonsumsi martabak 30-50 gram atau setara 1-2 potong martabak manis.
Jika tetap ingin makan martabak, sebaiknya kurangi porsi nasi sebelum mengonsumsi martabak.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR