Nakita.id - Nasi goreng merupakan salah satu menu yang disukai banyak orang.
Pasalnya, membuat nasi goreng sangat mudah dan bahan yang dibutuhkan juga terjangkau.
Nasi goreng diolah menjadi makanan yang memiliki berbagai cita rasa, mulai dari gurih, pedas, hingga manis sesuai dengan selera masing-masing.
Baca Juga: Moms, Yuk Kenali 4 Jenis Batuk Pada Anak dan Cara Meredakannya
Menu nasi goreng juga sering kali dijadikan andalan para Moms ketika buah hatinya tak mau makan nasi putih.
Saking banyak yang menyukainya, hampir sebagian besar restoran pun menyediakan menu nasi goreng.
Biasanya nasi goreng akan dihidangkan lengkap dengan berbagai topping di atasnya.
Seperti bawang goreng, timun, tomat, hingga kerupuk.
Sebagian besar orang Indonesia menganggap bahwa makan tanpa adanya kerupuk menjadi kurang lengkap.
Dengan tekstur kerupuk yang renyah dan rasanya yang gurih, dianggap bisa mendorong nafsu makan.
Namun, kini Moms wajib tahu, makan nasi goreng pakai kerupuk ternyata bisa mendatangkan bahaya tersendiri bagi tubuh.
Pasalnya, saat ini, banyak oknum yang mengedarkan kerupuk oplosan di kalangan masyarakat.
Kerupuk oplosan adalah kerupuk yang dibuat dilapisi dengan lilin supaya terus renyah dan tahan lama Moms.
Selain itu, ketika menggoreng kerupuk oplosan tentu minyak goreng akan menjadi lebih hemat.
Melansir dari Sajiansedap.com, yang membuat kerupuk oplosan menjadi berbahaya adalah kandungan polyvinly yang ada di dalam lilin pada kerupuk.
Kandungan itu bisa merusak hati dan juga ginjal Moms.
Polyvinly merupakan kandungan yang cukup keras, sehingga ketika masuk ke dalam tubuh memaksa ginjal untuk kerja berlebih.
Dengan kondisi seperti itu, ginjal pun akan rentan mengalami kerusakan Moms.
Maka dari itu, sebelum mengonsumsinya, pastikan kerupuk yang Moms beli berasal dari bahan-bahan yang aman ya untuk kesehatan.
Artikel ini telah tayang di SajianSedap.com dengan judul “Jangan Lagi Makan Nasi Goreng Kalau Masih Dicampur 2 Bahan Ini, Nyawa Seisi Rumah Taruhannya”.
Source | : | sajiansedap.com |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR