Para peneliti menemukan bahwa responden berusia 50 tahun yang biasa minum teh tiga kali atau lebih dalam seminggu bisa mengembangkan penyakit jantung dan stroke 1,41 tahun lebih lambat dibandingkan responden yang tidak minum teh.
Bagi yang terbiasa minum teh juga didapati mengalami penyakit jantung dan stroke 20 persen lebih rendah.
Responden yang biasa minum teh juga mengalami penurunan risiko semua penyebab kematian sebanyak 15 persen.
"Konsumsi teh kebiasaan dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah dan semua penyebab kematian," ungkap penulis pertama studi tersebut, Xinyang Wang dari Chinese Academy of Medical Sciences.
"Efek kesehatan yang menguntungkan adalah yang paling kuat untuk teh hijau. teh dan untuk peminum teh kebiasaan jangka panjang," imbuhnya.
Diduga, efek teh yang membuat umur lebih panjang ini dikarenakan kandungan polifenolnya.
Polifenol merupakan salah satu antioksidan kuat yang bisa menangkal radikal bebas.
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
Source | : | Food NDTV |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR