Nakita.id - Teh merupakan salah satu minuman yang sangat disukai orang-orang di berbagai penjuru dunia.
Bahkan, beberapa orang sampai terbiasa minum teh setiap hari.
Teh mudah ditemukan dan memiliki rasa yang sedap.
Seseorang yang minum teh mengaku jadi merasa santai, tenang, dan siap menjalani hari usai mium teh.
Namun, hingga saat ini manfaat dan kekurangan teh untuk kesehatan manusia masih jadi perdebatan.
Melansir Food NDTV, penelitian terbaru yang diterbitkan oleh European Journal of Preventive Cardiology mengatakan bahwa minum teh dapat dikaitkan dengan hidup yang lebih sehat dan lebih lama.
Penelitian ini mengamati responden yang tidak memiliki riwayat serangan jantung, stroke, atau kanker.
Responden dikelompokkan jadi dua, yaitu peminum teh yang biasa minum teh lebih dari tiga kali seminggu dan yang hanya minum teh sesekali (kurang dari tiga kali dalam seminggu).
Para peneliti menemukan bahwa responden berusia 50 tahun yang biasa minum teh tiga kali atau lebih dalam seminggu bisa mengembangkan penyakit jantung dan stroke 1,41 tahun lebih lambat dibandingkan responden yang tidak minum teh.
Bagi yang terbiasa minum teh juga didapati mengalami penyakit jantung dan stroke 20 persen lebih rendah.
Responden yang biasa minum teh juga mengalami penurunan risiko semua penyebab kematian sebanyak 15 persen.
"Konsumsi teh kebiasaan dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah dan semua penyebab kematian," ungkap penulis pertama studi tersebut, Xinyang Wang dari Chinese Academy of Medical Sciences.
"Efek kesehatan yang menguntungkan adalah yang paling kuat untuk teh hijau. teh dan untuk peminum teh kebiasaan jangka panjang," imbuhnya.
Diduga, efek teh yang membuat umur lebih panjang ini dikarenakan kandungan polifenolnya.
Polifenol merupakan salah satu antioksidan kuat yang bisa menangkal radikal bebas.
"Studi mekanisme menunjukkan bahwa senyawa bioaktif utama dalam teh, yaitu polifenol , tidak disimpan dalam tubuh dalam jangka panjang. Jadi, seringlah mengonsumsi teh dalam jangka waktu yang lama. periode mungkin diperlukan untuk efek perlindungan kardio," tambah Dongfeng Gu selaku penulis senior studi tersebut.
Secara terperinci, penelitian tersebut menekankan bahwa teh hijau memiliki efek lebih baik dalam membuat umur panjang.
Ini dikarenakan teh hijau merupakan sumber polifenol yang kaya.
Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan: Benarkah Ibu Hamil Dilarang Minum Teh?
Sedangkan pada teh hitam atau varietas teh lainnya kandungan polifenol banyak yang teroksodasi.
Polifenol pada teh hitam atau varietas lainnya teroksidasi karena adanya proses fermentasi.
Selain itu, umumnya teh hitam disajikan dengan susu.
Ternyata mencampur teh dengan susu justru bisa menghilangkan manfaat baik dari teh untuk tubuh.
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
Source | : | Food NDTV |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR