Nakita.id - Banyak sekali mitos vs kehamilan tentang kesuburan perempuan yang bisa berefek sulit tidaknya mendapatkan keturunan.
Ya, banyak orang berpendapat kalau kesuburan dipengaruhi oleh tidak sehatnya organ reproduksi perempuan.
Padahal, sulitnya mendapatkan keturunan bisa dipengaruhi faktor lain.
Salah satunya alergi Moms terhadap sperma pasangan.
Cukup banyak perempuan mengalami alergi sperma yang membuat susah hamil.
Berikut informasi alergi sperma yang perlu Moms tahu seperti diwartakan oleh Tabloid Nakita.
Alergi sperma terjadi ketika seorang perempuan memiliki reaksi sistem imun internal terhadap protein yang ada dalam sperma pasangannya.
Reaksi ini menyebabkan tubuh perempuan melawan dan melumpuhkan sel sperma yang masuk ke dalam serviks (leher rahim) dan uterusnya (rahim).
Itu sebabnya, alergi sperma bisa menghambat kehamilan
Gejala alergi sperma bisa berupa rasa panas, gatal atau peradangan usai melakukan hubungan intim, dan kondisi ini disebabkan oleh reaksi terhadap sperma atau air mani sebagai medium pembawa sperma.
Asal tahu saja, sperma memiliki sifat basa, karena itu menjadi sangat mudah bagi kuman-kuman yang tidak normal untuk berkembang biak di situ.
Meski terkadang gejala alergi sperma tampak sangat ringan, tak jarang timbul juga reaksi yang cukup parah seperti munculnya ruam atau bahkan anafilaksis (suatu reaksi alergi berat berupa sesak napas).
Untuk mengetahui apakah Moms memiliki alergi sperma atau tidak, dokter spesialis alergi bisa melakukan tes kulit terhadap air mani dan sperma pasangan terlebih dahulu untuk melihat apakah benar ada reaksi yang terjadi.
Alergi sperma ternyata bisa berkontribusi pada kesuburan dalam dua cara.
Pertama, kondisi ini akan membuat perempuan menolak pasangannya untuk melakukan hubungan intim yang tidak terproteksi.
Padahal proteksi ini akan menghambat kehamilan.
Kedua, reaksi internal terhadap sel sperma akan menurunkan kesempatan seorang perempuan untuk hamil. Mengapa?
Sebab sistem imum istri akan memproduksi zat antibodi yang akan melawan protein milik sperma pasangan seperti layaknya kuman.
Antibodi ini akan merusak pergerakan sel sperma, sehingga membatasi kemampuan gerak sperma untuk berenang ke tuba falopi (saluran indung telur).
Di saluran inilah sperma berkesempatan untuk membuahi sel telur. Jadi cukup jelas, alergi sperma bisa menghambat kehamilan
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR